Apa sih yang dimaksud dengan Responsible Decision Making itu? Kita artikan dengan mudah dan sederhana saja. Kata responsible decision making adalah bahasa inggris, jika kita artikan perkata Responsible berarti bertanggung jawab, Decision berarti keputusan dan making berarti membuat. Jika mengartikannya dengan digabung menjadi satu kalimat maka artinya menjadi pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.
Sama seperti judul dari artikel ini. Kemudian, bagaimana kita mengambil keputusan ditengah pandemi seperti ini? Apakah dalam mengambil keputusan kita sudah yakin bahwa itu keputusan yang bertanggung jawab? Dan apakah keputusan itu dapat dipertanggung jawabkan? apakah kita bisa bertanggung jawab atas keputusan tersebut?
Dalam mengambil keputusan dalam menghadapi pandemi seperti ini, setiap mempunyai keputusan yang berbeda-beda. Ada yang masih tetap melaksanakan kegiatan seperti biasanya akan tetapi tidak menerima tamu dari luar dan ada yang sudah benar-benar di rumah saja.
Begitupun dengan keputusan setiap orang dalam menjalani hidupnya di tengah pandemi seperti ini. Ada yang tetap di rumah saja dalam artian mereka bekerja, belanja melalui sistem daring, ada yang nekat tetap keluar rumah untuk bekerja dan ada pula yang keluar hanya untuk membeli kebutuhan dan keperluan karena kurang suka melalui sistem online.
Keputusan yang diambil oleh setiap orangtua dalam mendidik anaknya ketika mereka harus belajar dari rumah juga berbeda-beda. Tentunya mayoritas setiap orang berfikir banyak kali sebelum mengambil keputusan yang terbaik untuk anaknya. Keputusan apa yang sesuai dengan karakter sosial emosional anaknya.
Karena setiap anak juga mempunyai karakter yang berbeda walaupun mereka terlahir dari satu ibu. Oleh karena itu, setiap orang tua harus benar dan tepat dalam mengambil keputusan untuk mendidik anaknya selama di rumah saja.
Misalnya, jika biasanya anak lebih semangat ketika belajar di sekolah karena banyak temannya, ketika di rumah orangtua harus berusaha menemukan semangat anak supaya dia tetap nyaman dan tidak bosan belajar di rumah tanpa teman banyak.
Bukan hanya orangtua yang harus memikirkan bagaimana untuk mendampingi anaknya di tengah pandemi. Mahasiswa pun juga harus mengambil keputusan yang bijak dalam menjalankan perkuliahan dalam sistem daring.
Banyak hal yang harus mereka pikirkan. Karena belajar di rumah tidak se-efektif ketika belajar dengan tatap muka bersama dosen di kampus. Belum juga referensi yang dibutuhkan untuk mengerjakan tugas juga sangat sedikit dibandingkan dengan di kampus yang memberi fasilitas perpustakaan. Banyak juga yang resah akibat jaringan kurang mendukung di daerahnya.
Sampai mereka harus nekat pergi ke daerah yang memiliki jaringan mendukung demi kelancaran kuliahnya. Seperti ada kejadian mahasiswa tewas demi mencari jaringan. Dia rela naik ke menara masjid untuk tetap mengikuti perkuliahan, hingga akhirnya dia jatuh dan tewas seketika.
Namun, kita harus tetap menjalani ini, karena bukan hanya kita yang mengalami tetapi semua orang mengalami dilema dalam mengambil keputusan yang terbaik untuk dirinya.