Lihat ke Halaman Asli

Salma Putri Ashari

Marketing Officer

Widya Load Scanner Jadi Inovasi Cerdas Mendukung Proyek Infrastruktur

Diperbarui: 25 September 2024   23:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dok. Pribadi

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur (DJPS) terus mempersiapkan berbagai proyek strategis menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), sebagaimana hal tersebut disampaikan melalui laman resmi PUPR (5/9/2024). 

Diinformasikan melalui laman resmi PUPR, bahwa pada 2024, sebanyak 3 proyek infrastruktur ditargetkan berjalan melalui skema KPBU yang mencakup 14 proyek di sektor Sumber Daya Air, 10 proyek jalan dan jembatan, 7 proyek permukiman, dan 3 proyek perumahan. Proyek besar yang sedang disiapkan termasuk pembangunan Bendungan Lambakan di Kalimantan Timur dan Jalan Tol Ciranjang-Padaralang di Jawa Barat, sementara proyek seperti Bendungan Bodri di Jawa Tengah dan Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Ciamis sudah memasuki tahap transaksi.

Sektor perumahan dan permukiman, pemerintah sedang mempersiapkan proyek strategis seperti SPAM Regional di Kalimantan Timur dan SPAM Kota Bitung di Sulawesi Utara. Selain itu, proyek revitalisasi Rusun Pasar Jumat di Jakarta serta pembangunan Rusun Tambak Wedi di Surabaya juga telah direncanakan, dengan fokus pada percepatan pembangunan infrastruktur yang melibatkan badan usaha dalam pelaksanaannya.

Dalam proyek-proyek besar ini, efisiensi operasional dan akurasi dalam pengukuran material konstruksi menjadi salah satu tantangan utama. Untuk menjawab tantangan ini, startup asal Yogyakarta, Widya Robotics, menciptakan Widya Load Scanner. Teknologi ini dirancang untuk mempermudah pengukuran volume material seperti yang diangkut oleh truk, dump truck, dan alat angkut lainnya, sehingga ideal digunakan dalam proyek pembangunan besar seperti proyek jalan, fasilitas hunian layak, hingga bendungan.

Dengan menggunakan sensor LiDAR (Light Detection and Ranging), Widya Load Scanner mampu memindai dan menghitung volume material dalam waktu sekitar 40 detik dengan tingkat akurasi hingga 99% yang telah tersertifikasi oleh PT Sucofindo.

Tri Yunianta, selaku VP Widya Robotics dalam wawancara eksklusif di kantor Widya Robotics, menyatakan, "Kami percaya bahwa teknologi Widya Load Scanner akan menjadi solusi yang sangat penting dalam membantu mempercepat proyek-proyek infrastruktur di Indonesia. Dengan tingkat akurasi yang tinggi dan efisiensi operasional yang ditawarkan, kami optimis produk ini bisa mendukung target pemerintah dalam mencapai infrastruktur berkualitas yang lebih cepat dan tepat sasaran."

Alat ini hanya memerlukan satu operator dan data yang diperoleh dapat langsung diakses melalui dashboard real-time yang terhubung ke cloud. Data tersebut juga dapat dengan mudah dikonversikan ke dalam format Excel atau CSV untuk pengecekan kapanpun diperlukan yang memudahkan manajemen proyek untuk melakukan monitoring secara akurat dan cepat.

Saat ini, Widya Load Scanner tersedia dalam dua versi, yaitu versi statis dan portable yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan proyek. Versi statis sangat ideal untuk proyek jangka panjang dan tidak berpindah-pindah lokasi, seperti proyek batching plant. Sementara itu, versi portable ideal untuk proyek yang memerlukan mobilitas tinggi dengan lokasi yang sering berpindah-pindah, seperti proyek pembangunan jalan.

Selain berdasarkan tingkat mobilitas, kedua versi dari Widya Load Scanner ini juga memiliki dua tipe yang berbeda untuk menyesuaikan jenis material yang dipindai. Seperti pada tipe-N, direkomendasikan untuk material non-reflektif seperti tanah, pasir, dan batu. Sementara itu, tipe-C direkomendasikan untuk memindai material dengan permukaan yang lebih kompleks, termasuk material berwarna gelap yang menyerap cahaya.

Diharapkan dengan digunakannya Widya Load Scanner dalam proyek pembangunan skala besar seperti proyek pemerintah pada tahun 2025 mendatang tidak hanya mengurangi risiko human error dalam pengukuran volume muatan, tetapi juga secara signifikan meningkatkan efisiensi operasional.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline