Dilansir melalui laman resmi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), menteri Basuki Hadimuljono meninjau penanganan pasca bencana banjir di Rua, Ternate, bersama anggota DPR RI dan Wali Kota. Disebutkan bahwa Kementerian PUPR akan membangun 20 sabo dam di sungai bagian selatan Pulau Ternate untuk mengurangi risiko banjir di masa depan. Banjir yang terjadi menyebabkan kerusakan infrastruktur, termasuk rumah, sekolah, dan tempat ibadah, serta menelan korban jiwa (4/9/2024).
Sebagai langkah tanggap darurat, Kementerian PUPR memobilisasi alat berat dan personel untuk membuka akses jalan dan membersihkan area terdampak. Selain itu, Kementerian juga merencanakan relokasi warga dengan membangun 50 unit rumah baru, sekolah, dan mushala. Proses pembersihan material telah mencapai 80% dan akses jalan nasional kini sudah bisa dilewati.
Dalam upaya rekonstruksi dan pembangunan infrastruktur pascabencana, teknologi inovatif seperti Widya Load Scanner (WLS) dari Widya Robotics memainkan peran penting dalam mendukung efisiensi operasional. Widya Load Scanner dirancang untuk mengukur volume material yang diangkut oleh truk, dump truck, forklift, dan alat angkut lainnya dalam proyek konstruksi skala besar, seperti pembangunan 20 Sabo Dam dan fasilitas hunian layak serta fasilitas umum lainnya.
Dengan menggunakan sensor LiDAR (Light Detection and Ranging), teknologi ini mampu melakukan pemindaian dan perhitungan muatan material dalam waktu sekitar 40 detik dengan tingkat akurasi hingga 99%, yang telah tersertifikasi oleh PT Sucofindo.
Mula Damai, Chief Marketing Officer Widya Robotics, dalam wawancara eksklusif di kantor Widya Robotics, menyatakan, "Dengan teknologi LiDAR yang kami gunakan di Widya Load Scanner, kami memastikan setiap proyek konstruksi dapat berjalan lebih efisien dan akurat. Ini bukan hanya soal kecepatan, tapi juga memastikan bahwa volume material yang diangkut dan digunakan tercatat dengan tepat, sehingga proyek bisa berjalan tanpa hambatan."
Dengan hadirnya Widya Load Scanner, diharapkan proyek pembangunan skala besar seperti pembangunan Sabo Dam dan fasilitas umum bagi korban bencana banjir dapat memanfaatkan teknologi ini untuk mengurangi risiko kesalahan manusia dalam pengukuran volume muatan. Selain itu, teknologi ini dapat secara signifikan meningkatkan efisiensi operasional.
Walaupun saat ini belum diterapkan, Widya Robotics berharap teknologi seperti ini dapat diadopsi untuk mempercepat proses konstruksi, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, dan memastikan data yang akurat dan real-time melalui dashboard yang terhubung ke cloud. Data tersebut nantinya dapat diakses dengan mudah dalam format Excel atau CSV, sehingga memudahkan manajemen proyek dalam melakukan monitoring dan pengecekan kapanpun diperlukan.
Kedua versi WLS ini juga memiliki dua tipe berbeda untuk menyesuaikan jenis material yang dipindai. Tipe-N direkomendasikan untuk material non-reflektif seperti tanah, pasir, dan batu---material utama yang digunakan dalam pembangunan fasilitas hunian layak dan infrastruktur besar seperti bendungan. Sementara itu, Tipe-C direkomendasikan untuk memindai material dengan permukaan yang lebih kompleks, termasuk material berwarna gelap yang menyerap cahaya.
Penggunaan teknologi Widya Load Scanner diharapkan dapat membantu mengurangi risiko kesalahan dalam perhitungan volume material, mempercepat proses operasional, dan mendukung kelancaran proyek rekonstruksi di Ternate. Teknologi ini juga menawarkan dashboard real-time yang tersinkronisasi dengan cloud, sehingga data yang dihasilkan dapat langsung diakses dan diproses kapan saja. Solusi ini, tentu saja, sangat relevan dalam kondisi pascabencana di mana kecepatan dan akurasi sangat penting untuk memulihkan infrastruktur yang terdampak.
Diharapkan dengan penerapan teknologi ini, proyek-proyek rekonstruksi seperti pembangunan sabo dam dan perumahan untuk warga terdampak bencana dapat terselesaikan tepat waktu, meningkatkan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat yang terkena dampak.