Lihat ke Halaman Asli

Salma Putri Ashari

Marketing Officer

Solusi Percepatan Pembangunan Underpass Joglo dengan Teknologi Terkini

Diperbarui: 15 Agustus 2024   21:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dok. Pribadi

Dilansir melalui laman resmi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono selaku menteri PUPR meninjau proses pembangunan Underpass Joglo di Surakarta pada Rabu (24/7/2024). Proyek ini merupakan bagian dari upaya untuk mengurangi simpul kemacetan di beberapa ruas jalan kota Surakarta yang disebabkan oleh lintasan rel kereta api.

Pekerjaan konstruksi Underpass Joglo dimulai pada 27 November 2023 dan dijadwalkan selesai pada 26 November 2024. Hingga 24 Juli 2024, progres konstruksi sudah mencapai 60%, dengan pekerjaan meliputi pembangunan dinding diafragma dengan struktur underpass tertutup concrete box dan secant pile.

Menteri Basuki menekankan pentingnya proyek ini dalam meningkatkan konektivitas dan mobilitas warga. "Pembangunan infrastruktur seperti jembatan, flyover, dan underpass akan memperlancar lalu lintas, serta memberikan kemudahan bagi warga untuk menjalankan kegiatan sosial-ekonomi," ungkapnya, seperti yang dilaporkan melalui laman resmi Kementerian PUPR.

Untuk mendukung program pemerintah dalam menyelesaikan pembangunan Underpass Joglo di Surakarta, penerapan teknologi terkini diharapkan dapat mempercepat dan meningkatkan efisiensi proses konstruksi. Salah satu teknologi yang berpotensi mendukung proyek ini adalah Widya Load Scanner, yang dikembangkan oleh Widya Robotics.

Widya Load Scanner merupakan  teknologi inovatif yang dirancang untuk mengukur volume material konstruksi dengan presisi tinggi. Dengan menggunakan teknologi LiDAR (Light Detection and Ranging), alat ini mampu melakukan pemindaian dan penghitungan volume material yang diangkut oleh truk dalam waktu kurang dari satu menit. Teknologi ini memiliki tingkat akurasi pengukuran hingga 99% dan telah tersertifikasi oleh PT Sucofindo.

Mula Damai, selaku CMO Widya Robotics, menyampaikan dalam wawancara eksklusif di kantor Widya Robotics, "Kami berharap teknologi Widya Load Scanner dapat memberikan kontribusi nyata dalam proyek-proyek pembangunan infrastruktur di Indonesia, termasuk pembangunan Underpass Joglo ini. Dengan akurasi yang tinggi dan kecepatan pemindaian yang kami tawarkan, kami percaya bahwa proses konstruksi dapat berjalan lebih efisien dan tepat waktu."

Cara pengoperasian Widya Load Scanner juga cukup sederhana, yaitu dilakukan sebanyak 2 kali pada saat truk membawa muatan dan saat truk kembali dalam keadaan bak sudah kosong. Truk yang membawa muatan akan berhenti sejenak di bawah perangkat Widya Load Scanner untuk melakukan pemindaian. Pemindaian dilakukan dengan menggunakan sensor LiDAR. Setelah truk menurunkan isi material ke tempat tujuan, bak truk yang kosong akan dipindai kembali dengan Load Scanner. Dari dua kali pemindaian tersebut, maka didapatkanlah total perhitungan volume material secara keseluruhan. 

Widya Load Scanner tentunya sudah dilengkapi dengan dashboard, sehingga setiap data yang ada dapat tersimpan secara real-time baik dalam format Excel atau CSV. Hasil yang didapatkan ini membantu dalam meminimalisir potensi kesalahan atau manipulasi data, sehingga risiko kerugian material dapat ditekan.

Saat ini, Widya Load Scanner hadir dalam dua versi yakni versi statis dan portable. Tentunya kedua versi dari Widya Load Scanner ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Pada versi statis, ideal digunakan untuk proyek yang tidak berpindah-pindah seperti proyek batching plant yang memerlukan pengukuran material secara kontinu di satu lokasi. Sedangkan versi portable ideal digunakan untuk proyek jangka pendek atau yang berpindah-pindah seperti pembangunan jalan.

Selain berdasarkan tingkat mobilitas, terdapat tipe Load Scanner berdasarkan jenis LiDAR yang digunakan, yaitu Tipe N dan Tipe C. Perbedaan utama antara kedua tipe ini terletak pada jenis material yang dapat dipindai. Tipe N ideal untuk bahan material yang berkilau dan reflektif seperti tanah, batu, dan pasir. 

Sementara itu, Tipe C dirancang untuk material yang gelap dan menyerap cahaya seperti batu bara. Dengan demikian, Load Scanner Tipe C sangat cocok digunakan dalam berbagai industri karena kemampuannya dalam mengukur material yang sulit dipindai oleh tipe lainnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline