Lihat ke Halaman Asli

salma nurmila

Mahasiswa

Pengaruh K-Pop terhadap Mental Health pada Anak Remaja di Era Sekarang

Diperbarui: 4 Mei 2023   21:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita tidak asing lagi dengan yang namanya K-p0p atau korean pop adalah jenis musik korea yang berkembang di korea selatan yang memiliki genre musik yaitu hip hop, rock, jazz, dance dsn memiliki anggota grup yang terdiri dari 6 sampai 13 dalam satu grupnya. 

Kepopuleran sangat berkembang pesat diberbagai mancanegara salah satunya Indonesia tidak dipungkiri lagi banyak anak remaja yang menyukai K-Pop karena memiliki karakteristik yang sangat beda dari musik lainnya seperti perpaduan genre, kereografinya, gaya yang unik, fashionnya, pelatihan musik yang sistematis tidak hanya itu saja visual idolnya menjadi daya tarik tersendiri bagi penggemarnya.

Indonesia menjadi negara yang memiliki banyak fans Berdasarkan penelitian Twitter dari 1 Juli 2020 hingga 30 Juni 2021, terdapat sekitar 7,5 miliar kicauan yaNah, Dengan adanya musik K-Pop ini menjadi sebuah pelarian atau pengalihan isu terhadap kesalahan mental anak remaja dengan menonton, mendengarkan musik dari grup grup yang mereka tahu di platform YouTube atau aplikasi aplikasi pendukung untuk KPop seperti v live, weverse, lysm dan universe ini merupakan salah satu cara upaya pencegahan kesehatan mental pada remaja.ng berhubungan dengan K-Pop. Jumlah itu memecahkan rekor setahun sebelumnya sebanyak 6,1 miliar twit. 

Sejak 2010 hingga 2021, rata-rata kenaikan jumlah cuitan tentang K-Pop mencapai 131 persen per tahun. Indonesia menjadi negara dengan jumlah twit terbanyak mengenai K-Pop sejak Juli 2020 hingga Juni 2021. Posisi setelahnya ditempati oleh Filipina, Thailand, Korea Selatan, dan Amerika Serikat (AS). Adapun grup K-Pop yang banyak digemari seperti BTS, IKON, ASTRO, NCT DREAM,  EXO, NCT 127, WAYV, RED VELVET, BLACKPINK dan masih banyak lagi.

Kepopuleran K-Pop ini memberikan pengaruh besar terhadap penggemarnya, terutama pada remaja. Dapat kita ketahui banyak dari remaja sangat rentan mengalami kesehatan mental atau gangguan mental. Apa sih gangguan mental itu adalah Berbagai kondisi yang mempengaruhi suasana hati, berpikir, dan perilaku. 

Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami gangguan mental emosional, dan lebih dari 12 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami depresi.dari penjelasan diatas dapat diartikan sebagai sebagian dari remaja mengalami gangguan kesehatan mental. 

Masalah yang sering sekali terjadi pada remaja ini terjadi pada keluarga dan masalah dalam lingkungan pendidikan, biasanya dalam keluarga adalah tidak harmonis dan pertengkaran orang tua,sedangkan masalah dalam lingkungan pendidikan itu adalah menjadi korban perundungan (bullying). 

Hal ini lah yang memicu terjadinya kesehatan mental pada remaja merasa kesepian, kurangnya perhatian orang tua, serta mengalami stres,susah menstabilkan emosi yang stabil dan menyalahkan diri sendiri atau melukai diri sendiri.

Nah, Dengan adanya musik K-Pop ini menjadi sebuah pelarian atau pengalihan isu terhadap kesalahan mental anak remaja dengan menonton, mendengarkan musik dari grup grup yang mereka tahu di platform YouTube atau aplikasi aplikasi pendukung untuk KPop seperti v live, weverse, lysm dan universe ini merupakan salah satu cara upaya pencegahan kesehatan mental pada remaja.

Saya salah satu contohnya saya sempat mengalami yang nama perundungan dimana saya merasa stres, depresi mendapatkan semua perundungan yang dimana saya tidak tahu apa salah saya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline