Lihat ke Halaman Asli

salman imaduddin

Komunitas Ranggon Sastra

Pilok Merah

Diperbarui: 11 September 2024   08:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

CNN Indonesia

pilok merah adalah saksi
nurani marah tak bisa dikibuli
hati membara darah mendidih
tubuh gemetar gelisah berdiri

soal asmara nanti saja, soal kerja pasti terlaksana

tapi, lihatlah di depan mata
bajingan-bajingan itu meludahi kita!
liurnya najis terbuat dari dusta!
mengotori segala wajah
wajah yang tangis
wajah yang tertawa
wajah yang Lelah
wajah yang lelap
wajah yang taqwa
wajah yang lupa
wajah-wajah kita yang marah,
tetapi dianggap sampah!
dianggap sampah!
dianggap sampah!
dianggap sampah yang berserakan
dianggap akan hangus dibakar waktu, menjadi abu
hilang berlalu

bendera warna-warni mengibarkan tipu daya
merusak angin mencipta polusi
memedihkan mata
menyumbat telinga
hidung mampet gagal mencium bau busuk "pembangunan"

bajingan-bajingan itu meludahi kita!
liurnya najis terbuat dari dusta!
mengotori segala wajah
wajah yang tangis
wajah yang tertawa
wajah yang lelah
wajah yang lelap
wajah yang taqwa
wajah yang lupa
wajah-wajah kita yang marah,
tetapi dianggap sampah!
dianggap sampah!

dianggap sampah!

mereka tak tahu rasanya kelaparan
dalam bayang-bayang harga
minyak, beras, sayur dan segala yang menghina keringat hari kerja
mereka tak mau tahu
rasanya mendengar sirine listrik mencekam
mengancam lelap satu keluarga

mereka melecehkan kehidupan
atas nama kemajuan

pilok merah adalah saksi
adalah suara
adalah tanda

bahwa bajingan itu adalah mereka!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline