Saat lengkung senyummu merekah
ada yang diam-diam menikmatinya dari jauh
menyelami dalamnya bening matamu yang menyimpan puisi-puisi cinta
meresapi gelombang rambutmu rindu belaian kata-kata
diam-diam ia mendayung hatinya ke arah pusaran hatimu
berharap terbuai bersama di luas samudra cintamu
lalu badai dan angin datang. Ia terhanyut di pusaran itu. Gelagap
tiba-tiba dadanya sesak beberpa saat
Ia tersadar.
diam-diam penanya menari diatas kertas lecek sisa duka masa lalunya
diam-diam berharap kau membacanya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H