Bangsa Arab dikenal sebagai orang yang mendarah karakteristik profetik. Sifat - sifat kenabian, menganut ajaran syariat Islam dan sebagainya, yang menyangkut tentang kebaikan Agama.
Wisata Puncak, Cisarua Bogor dan sekitarnya adalah tempat wisata alam yang memanjakan Turis dengan kesejukan udara dan keindahan alamnya. Namun siapa sangka dibalik bayang - bayang wisata astetik. Ternyata menyimpan ribuan kedok kegiatan amoral, Prostitusi.
Prostitusi kegiatan terlarang karena identik perdagangan manusia. Perempuan menjadi simbol seks sehingga menjadi rentan diperlakukan sebagai objek seks bagi kaum Gadun (om om).
Agung Sandy Lesmana dalam tulisan berita di media suara.com ia mengatakan,
Turis Arab ke puncak bogor cuma cari Wisata Seks Halal
Pada kasus priode 2020 silam, dilansir Suara.com Bareskrim Polri berhasil mengungkap kasus tindak pidana perdangangan manusia (Prostitusi) di Cisarua, Bogor. Sebanyak 12 perempuan yang menjadi objek seks para Turis gadun Arab. Ke 12 perempuan tersebut berasal dari perempuan Indonesia.
Ya, lagi dan lagi Perempuan menjadi objek seks. Dalam mata kuliah saya Komunikasi Gender, ada sebagian aktivis perempuan yang memperjuangkan hak kesetaraan gender. Sementara tidak sedikit kasus yang melibatkan perempuan menjadi objek seks dan bahkan menjadi pemain. Ini merupakan tantangan bagi para aktivis perempuan.
Jangankan perempuan yang tertangkap atas tindakan prostitusi, Judul film bernuansa pornografi pun memperburuk citra perempuan di kaum laki - laki.
Citra perempuan terdistorsi karena tayangan perempuan di film Porno. Di Film pun sama kalau perempuan tidak dihargai.
Namun tidak baik juga kalau Saudara me-labeli bangsa Arab taat Agama, yaa meskipun kita tahu Arab merupakan tanah kelahiran utusan Allah SWT. Begitupun mengeneralisir bangsa Arab amoral, karena kiat kegiatan mencari wisata seks halal pada kasus di Cisarua, Bogor.