Salman Hafiz
20 November 2020
DKI Jakarta, Kota metropolitan. Panas, Macet dan banyak lagi penilaian masyarakat apabila menilai Ibu Kota Indonesia. Satu perspektif yang tepat menilai Ibu Kota adalah Jakarta, corong perekonomian negara. Sepakat ?
Tentu saja, karena perannya menjadi pusat perputaran perekonomian negara alasan itulah yang membuat masyarakat luar berduyun - duyun mendatangi Jakarta untuk menstabilisasi ekonomi. Akibatnya, menimbulkan berbagai macam dampak antara lain ; Kepadatan penduduk, Minim Tempat tinggal, serta Kemacetan yang terjadi di tiap - tiap ruas Jalan.
Ibu Kota Indonesia menyimpan Hutan lindung, Benarkah ???
Hutan Kota Srengseng. Suaka Hutan buatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sejak diresmikan pada 1995 saat R Soeprapto menjabat Gubernur DKI Jakarta, kawasan ini mulai dikenal sebagai Hutan Lindung. Namun akses masuknya tidak sembarangan sebab Hutan tidak terbuka untuk umum.
Seiring berjalan waktu, dimasa prioderisasi Fauzi Bowo yang pada saat itu menjabat Gubernur DKI Jakarta (2010) masyarakat sekitar menuntut pemerintah untuk membuka ruang terbuka hijau. Dan akhirnya diubahlah menjadi Hutan Kota.
Menurut referensi, Hutan Kota dahulu nya tempat pembuangan sampah. Akibat bau yang tidak menyenangkan sehingga mengganggu masyarakat sekitar, akhirnya masyarakat menuntut permintaan kepada pemerintah provinsi untuk diubah menjadi ruang terbuka hijau.
Berawal dari gebrakan Masyarakat, serta dukungan pemerintah provinsi. Sehingga tercipta Inovasi modern ramah lingkungan. Sehingga ekosistem tumbuhan tetap terjaga dan menjadikan lingkungan sekitar tetap sehat ditengah maraknya polusi udara.
Hutan Kota. Masyarakat sekitar kerap menyebutnya Danau Srengseng. Meski dinamakan Hutan, Wisatawan tidak hanya disambut dengan Pepohonan saja, melainkan terdapat Danau ditengah - tengah hutan dan juga tempat hidup Spesies Kera.
Danau Srengseng, Destinasi Wisata yang sangat rekomended bagi mahasiswa atau wisatawan yang memiliki hobi adventure, Hunting Foto dan aktivitas - aktivitas lain berkaitan dengan keindahan alam. Dengan Tarif Rp. 5000, Wisatawan dipersilahkan untuk menjajahi keindahan Hutan Buatan kreativitas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.