Lihat ke Halaman Asli

Salman Fariz

Jurnalis Lepas

Sebuah LSM Terkemuka Membuat Pusat Pengembangan Keterampilan Gratis untuk Memberdayakan Perempuan Srinagar

Diperbarui: 25 Desember 2022   07:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Logo Pusat Bantuan Remaja Prayas. | Sumber: @prayas_jac/Twitter

Oleh Salman Fariz

Para wanita di Jammu dan Kashmir, Wilayah Persatuan (UT) India, bergerak untuk mengetahui hak-hak mereka dan mempelajari keterampilan kejuruan untuk memulai bisnis mereka sendiri atau bekerja di suatu tempat.

Perkumpulan Pusat Bantuan Remaja Prayas (Prayas Juvenile Aid Centre Society), sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) terkemuka dan progresif, telah meluncurkan inisiatif di Srinagar dan daerah lainnya beberapa waktu lalu untuk memberdayakan perempuan.

Menurut surat kabar harian Rising Kashmir, LSM ini telah mendirikan pusat pengembangan keterampilan memotong dan menjahit bagi perempuan di daerah Shalateng di Srinagar untuk memberikan pelatihan gratis kepada para perempuan dan anak perempuan.

Para wanita Kashmir sedang mengikuti pelatihan jahit di Srinagar. | Sumber: ANI

"Pusat ini dilengkapi dengan teknologi terbaru. Para pelatih ahli akan mengedukasi mereka tentang teknologi terbaru dan tren terkini di industri fashion. Dasar-dasar mereka akan diperbaiki terlebih dahulu. Untuk itu penjahitan awal akan ditunjukkan pada kertas dan nantinya akan dipindahkan ke kain. Para wanita akan mendapatkan semua pelatihan mesin dasar tentang cara menangani dan merawatnya. Sehingga mereka dapat memperbaiki mesinnya pada tahap-tahap awal," lapor Rising Kashmir baru-baru ini.

Wanita di Srinagar sangat senang dengan inisiatif ini.

"Setiap gadis harus mengikuti program ini. Ini gratis. Kita tidak perlu menyisihkan satu rupee pun," kata Ulfat Jain, seorang peserta pelatihan, kepada kantor berita ANI.

Setelah pelatihan, para perempuan dapat memulai usaha mereka sendiri dan memberikan pekerjaan kepada perempuan lainnya.

"Semboyannya harusnya menghasilkan dan mempelajari. Begitu perempuan belajar, mereka bisa berjuang sendiri. Mereka juga akan menjadi penyedia lapangan kerja. Bonding antar perempuan juga dibangun melalui inisiatif seperti itu. Saya berterima kasih kepada pemerintah," Nighat'Aziz, peserta pelatihan lainnya, memberi tahu ANI.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline