Lihat ke Halaman Asli

Award untuk Soulmates

Diperbarui: 31 Juli 2016   12:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada lembaran baru bagi keluarga besar Dompet Dhuafa(DD). Keluarga besar yang terdiri dari para pegiat (amil & karyawan), donatur dan penerima manfaat dari rekam ikhtiar selama 23 tahun bersama melangkah.

 Di tingkat internasional, awal Juli 2016. DD mendapatkan penghargaan dari Ramon Magsaysay Foundation. Sebuah pengakuan dunia internasional atas kontribusi DD berikhtiar memberikan pelayanan, pemberdayaan dan pembelaan bagi masyarakat yang membutuhkan. Selain DD, tahun ini lembaga yang akan menerima penghargaan adalah Japan Overseas Cooperation Volunteers (Jepang), Bezwada Wilson (India), Conchita Carpio-Morales (Filipina), Vientiane Rescue (Laos), dan Thodur Madabusi Krishna (India).

[caption caption="Dompet dhuafa dalam Ramon Magsaysay Award 2016"][/caption]

Sedang di tingkat nasional, di bulan yang sama DD menerima penghargaan Anugerah Perlindungan Anak 2016 dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Salah satu yang menjadi background pemberian penghargaan ini adalah keberhasilan DD mendayagunakan titipan donasi dari masyarakat melalui program beasiswa yang dikhususkan untuk anak-anak pemulung di kawasan Banten, pada 2014. Menjadi tantangan tersendiri bagi DD dalam membentang kebaikan mewarnai negeri.

[caption caption="Dompet Dhuafa menerima KPAI Award 2016"]

[/caption]

Mengubah just friends menjadi soulmates.

 Adalah judul kecil dari buku yang ditulis oleh Amalia E. Maulana, Ph.D. Sebagai seorang Brand Consultant & Ethnographer, beliau menyebutkan bahwa maintaining stakeholders berbeda saat ia sebagaijust a friend, good friendatausoulmate.

 Sebagai contoh, selama dua dekade lebih DD berkiprah, mengelola energi si aghniya untuk kaum papa bukanlah sekedar membuat mereka berbaris himpit-himpitan untuk menerima satu paket daging kurban. Melalui Program Tebar Hewan Kurban (THK), masyarakat penerima manfaat dibentuk secara berkelompok yang kemudian dibekali dan didampingi agar mereka mampu menjadi peternak yang mandiri, sehingga mereka pun sanggup menjadi penyedia hewan kurban yang sehat dan layak syariah. Sedang bagi si pekurban, laporan penyembelihan hewan kurban yang dititipkan diberikan secara visual. Sehingga walau ia berada jauh di kota, amanah kurban yang tersalurkan hingga pelosok dapat terasa alir manfaat dan pahalanya. Pequrban dan penerima manfaat bukan lagi sekedar just friend, melainkan soulmates. Melalui THK, DD mendistribusikan persaudaraan dan kebahagiaan.

Cita-cita vs impresi

 Akhir pekan kemarin, saya berkesempatan menjadi salah satu peserta dalam kegiatan verifikasi faktual implementasi Knowledge Management. Karena DD dinobatkan sebagai salah satu finalis dalam ajang bergengsi Make (Most Admired Knowledge Enterprise) Study Award 2016. Dari puluhan pertanyaan yang diberikan penyelenggara kegiatan kepada peserta yakni para amil dan karyawan DD, saya melihat ada satu pertanyaan besar yang harus dibuktikan. Yakni apakah terjadi gap antara cita-cita brand organisasi dengan impresi brand di lapangan. Lagi, sebuah tantangan bagi DD sebagai sebuah organisasi yang selama ini mengelola amanah dari puluhan ribu donaturnya secara profesional.

Impresi brand adalah sikap, perbuatan dan perkataan para pengurus organisasi yang ditampilkan dan dirasakan oleh stakeholders nya. Karena brand adalah janji, apakah sudah under promise over deliver atau sebatas promises delivered saja. Agar menjadi Brandmate, jauh-jauh deh pada level over promise, under deliver.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline