Berbicara tentang berkebun, mungkin masih ada yang mengira bahwa kegiatan ini hanya bisa dilakukan di lahan atau halaman rumah yang cukup luas. Alhasil, mereka yang ingin menanam tanaman buah atau sayuran pun berpikir dua kali lantaran huniannya terletak di perkotaan, padahal, berkebun bisa dilakuan di rumah-rumah di perkotaan, entah dengan memanfaatkan sejumlah kecil lahan yang ada maupun menggunakan metode hidroponik.
Seorang pegiat tanaman, Pak Eko memberi pemahamat kepada mahasiswa KKN posko 22 terkait kegiatan menanam tanpa lahan luas, yakni urban farming.
"Urban farming ini bisa berupa sayur, buah, ataupun tanaman obat keluarga, cocok dilakukan masyarakat perkotaan, bisa untuk dikonsumsi sendiri maupun dijual," ujar Pak Eko
Urban farming sendiri tidak harus dilakukan di halaman depan atau belakang rumah. Sebab, terkait pemanfaatan area rooftop, berkebun pun bisa dilakukan di dalam rumah. Di KWT Sekarkemuning, mahasiswa KKN posko 22 juga turut serta dalam kegiatan urban farming tersebut.
Tidak seperti kebun pribadi, seorang pegiat urban farming berkebun untuk memberi makan penghuni rumah, juga terkadang menjualnya dengan sedikit atau tanpa keuntungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H