Lihat ke Halaman Asli

Salman Azzami

Mahasiswa/Uin Walisongo Semarang

KWT Sekarkemuning Petompon Rangkul Mahasiswa KKN Posko 22 menggiati Urban Farming

Diperbarui: 3 Agustus 2023   21:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Berbicara tentang berkebun, mungkin masih ada yang mengira bahwa kegiatan ini hanya bisa dilakukan di lahan atau halaman rumah yang cukup luas. Alhasil, mereka yang ingin menanam tanaman buah atau sayuran pun berpikir dua kali lantaran huniannya terletak di perkotaan, padahal, berkebun bisa dilakuan di rumah-rumah di perkotaan, entah dengan memanfaatkan sejumlah kecil lahan yang ada maupun menggunakan metode hidroponik.

Seorang pegiat tanaman, Pak Eko memberi pemahamat kepada mahasiswa KKN posko 22 terkait kegiatan menanam tanpa lahan luas, yakni urban farming.

"Urban farming ini bisa berupa sayur, buah, ataupun tanaman obat keluarga, cocok dilakukan masyarakat perkotaan, bisa untuk dikonsumsi sendiri maupun dijual," ujar Pak Eko

Urban farming sendiri tidak harus dilakukan di halaman depan atau belakang rumah. Sebab, terkait pemanfaatan area rooftop, berkebun pun bisa dilakukan di dalam rumah. Di KWT Sekarkemuning, mahasiswa KKN posko 22 juga turut serta dalam kegiatan urban farming tersebut.

Tidak seperti kebun pribadi, seorang pegiat urban farming berkebun untuk memberi makan penghuni rumah, juga terkadang menjualnya dengan sedikit atau tanpa keuntungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline