Lihat ke Halaman Asli

Salma Nasywa

Yuhuhehe

Satu Semester

Diperbarui: 1 Juni 2022   09:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Haloo semuaaa hihi tenang ini yang terakhir kokk, baik disini aku akan membahas tentang lika liku perjalanan menulis blog dan juga wawancara ke berbagai orang. Tugas membuat artikel lalu di up di kompasiana sebenarnya sudah dari aku semester satu dengan dosen pengampu yang sama juga tetapi yang membedakan yaitu waktu semester satu mata kuliahnya pancasila sedangkan semester dua mata kuliah kewarganegaraan. Aku menulis kali ini untuk memenuhi Ujian Akhir Semester, yaitu membuat catatan, ulasan, evaluasi, atau analisa atau essay tentang refleksi pembelajaran selama satu semester ini entah dengan mengulas keterampilan yang sudah didapatkan, pengalaman, ataupun relasi. Disini boleh mengeluarkan unek-unek wkkw baik langsung saja yaaa.

Selama satu semester ini di mata kuliah kewarganegaraan aku telah mendapatkan hal baru yang sebelumnya aku tidak tau dan bahkan tidak mau tau tetapi ya gimana lagi mau tidak mau ya harus mencari tau hehe. Di semester ini total artikel yang sudah aku garap sebanyak 9 dan tentunya dengan judul yang berbeda-beda. Didalamnya aku tidak hanya beragumentasi tetapi juga observasi terjun ke lapangan, bertanya tentang hal terkait dan memperoleh banyak informasi dari narasumber. Yang pertama yaitu artikel yang membahas tentang teman sebayanya, kedua bercerita tentang kasih sayang ibu, ketiga tentang kehebatan sang ayah, keempat mencari tau apapun itu tentang agama lain dan harus mendatangi tempat ibadah, kelima juga masih dengan topik artikel yang keempat yaitu mendatangi tempat ibadah dan bertanya kepada pemuka agama didalamnya, keenam ini cukup menarik karena pada saat itu hendak memasuki bulan romadhon jadi artikel keenam membahas tentang tradisi setempat dalam menyambut bulan romadhon, yang ketujuh yaitu mencari tau tentang pemilu dan bagaimana sistem didalamnya, yang kedelapan bercerita tentang kehidupan seseorang yang kurang mampu, dan yang terakhir tentang guru ngaji awal yang mengenalkan huruf hijaiyah.

Yuhuuu menarik bukan tentu ini merupakan pengalaman yang seruu mendatangi orang untuk bertanya dan menggali informasi. Yang pertama aku mewawancarai temanku bernama Zahwa Angelica tetapi aku bertanya tidak secara langsung melainkan lewat chat whatsapp dikarenakan pada saat itu mahad sudah dipulangkan dan alhasil kita sudah dirumah masing-masing. Aku banyak bertanya tentangnya perjalanan kehidupannya dari kecil hingga saat ini, tentu semua yang dilaluinya tidak hanya bahagia saja ada suka maupun duka. Dengan itu aku paham bahwa keberhasilan seseorang tidak hanya dinilai dari hasil akhirnya tetapi juga proses dalam meraihnya, itu cukup memotivasi aku bahwa kita juga pasti bisa.

Lalu yang kedua yaitu artikel tentang ibu, aku banyak bertanya tentang mama bagaimana dulu kecilnya kehidupannya hingga perjuangan yang besar untuk aku. Tak terasa airmataku menetes bagaimana tidak bahkan ibu rela berkorban banyak untuk buah hatinya. Aku belajar banyak hal dari mama, untuk selalu bersikap sabar dan tidak perlu mempermasalahkan dengan serius semua dihadapi dan dijalani saja. Sungguh mulia hatimu ma huhu.

Yang ketiga yaitu ayah, sosok cinta pertamaku. Mengais rejeki untuk keluarganya tanpa mengenal lelah, begitu hebatnya seorang ayah mampu menjadi penopang untuk anak-anaknya walaupun ayahku seorang yang keras aku cukup mengambil sisi positifnya yaitu semua dilakukan tidak lain karena ia peduli kepada anak-anaknya dan berharap yang terbaik nantinya. Kehebatan seorang ayah ini juga karena mama yang selalu menerima apa adanya mensupport dan tetap sabar.

Yang keempat yaitu aku mendatangi gereja di sebuah kota yaitu Jombang, aku mendatanginya bersama temanku aku belajar banyak tentang kristen yang ternyata aku baru tau kalau kristen protestan dan kristen katolik berbeda hehe, walaupun aku Islam tetapi beliau menjawab dengan rasa toleransi yang penuh tidak membeda-bedakan bahkan dalam lingkungannya pun tak pernah ada sikap ingin menang sendiri padahal disekitarnya berderet dikelilingi pondok pesantren.

Yang kelima yaitu aku mendatangi klenteng disana aku menggali informasi tentang kebudayaan, cara ibadah, dan juga aku mencari tau tentang letak perbedaan antara kristen protestan dengan kristen katolik. Disana aku belajar banyak hal, dan mulai memberi mata pandang yang wah ternyata memang benar ya walaupun di Indonesia berbeda-beda tetapi tetap satu jua.

Yang keenam yaitu aku mendatangi tokoh desa setempat yaitu ketua RW aku bertanya banyak tentang tradisi di desa untuk menyambut bulan romadhon, beliau menjelaskan dengan sangat rinci dan terstruktur

Yang ketujuh yaitu bertanya tentang pemilu dan bagimana cara pengerjaannya, semua dituntas habis disana dengan itu aku mengetahui ternyata pemilu itu tidak hanya datang lalu dijalani tetapi mempunyai banyak persiapan dan bahkan mengeluarkan uang yang terbilang cukup banyak.

Yang kedelapan yaitu bercerita tentang orang kurang mampu, bagaimana ia menjalani hidupnya demi sesuap nasi. Dari sinilah aku sadar bahwa banyak hal yang harus kusyukuri dilahirkan dengan keluarga lengkap dan harmonis saja aku sudah bahagia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline