Akhir-akhir ini beberapa media cetak di ramaikan dengan tema tunjangan hari raya (THR). Ini adalah sesuatu yang ditunggu-tunggu oleh semua terutama para pekerja formal maupun informal. Bagi saya ini adalah baik-baik saja, karena ini adalah bagian dari hak mereka untuk menerimanya.
THR, gaji 13 (tiga belas) 14 (empat belas) dan lain-lain entahlah apa juga namanya saking banyaknya. Belum lagi di tingkat desa ada yg namanya BLT (bantuan langsung tunai) PKH dan lain-lain. Semakin dekat lebaran Idul Fitri tahun 1444 Hijriyah atau tahun 2023 Masehi walaupun belum dapat setengah untuk berpuasa masyarakat selalu berharap untuk mendapatkannya. Bahkan dari pihak pemerintahan mewanti-wanti pemberian THR dan sejenisnya jangan sampai telat minimal lima hari sebelum lebaran atau orang sering sebutnya dengan istilah H-5. Kata kunci H- 5,6 dan seterusnya akan lama-lama jadi viral ha ha. Pemberian THR apakah mendidik atau tidak?. Jawabannya ada pada komapasianer masing-masing. Bagi saya THR itu bonus bagi pekerja di Perusahaan-perusahaan besar maupun kecil walaupun hanya satu kali gaji itu sangat bermanfaat untuk istri-istri mereka( bagi yang punya dua istri he he) Dan anak-anak mereka untuk membeli walaupun hanya sehelai baju.
Puasa adalah bulan penuh berkah Rahmat dan ampunan dari Allah SWT. Semoga puasa kita di hari yang ke tujuh ini diterima oleh Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa. Semoga berkah dan bermanfaat. Amiiin.