Kali ini bahasan kita studi kasus, dari tulisan Adib (salah seorang peserta pelatihan). Bahan Tulisan Adib diambil dari Khutbah Jumat Ustadz Rizal Fauzi, S.Sy. Penulis baru tahu kalau ada gelar S.Sy sebagai singkatan dari Sarjana Syariah, pengganti dari S.Th sarjana Theologi yang sepertinya lebih cocok dipakai untuk agama Kristen. Ada juga gelar S.Ud untuk sarjana ushuluddin. Jadi, kalau nama kamu Ahmad Mas'ud, dan lulus Sarjana Ushuluddin, penulisannya menjadi, Ahmad Mas'ud, S.Ud. Namun, kali ini bukan masalah gelar yang saya bahas.
Menarik untuk pembahasan, kata Rezeki yang ditulis Adib ternyata tidak konsisten. Apalagi kalau browsing banyak ragamnya: Rezeki, Rezeqi, Rejeki, Rezki, Rizqi dan Rizki. Atau mungkin pembaca mau menambahkan, silakan....
Konsistensi dalam penulisan sangat penting. Karena selain untuk kenyamanan Pembaca, juga menjadi poin kredibilitas penulisnya. Kredibilitas penting, karena ini selangkah untuk suksesnya penulisan. Kredibilitas semacam jaminan mutu bagi sebuah tulisan.
Mengacu ke Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang benar: Rezeki. Mengutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia Online :
rezeki/re*ze*ki/n1 segala sesuatu yang dipakai untuk memelihara kehidupan (yang diberikan oleh Tuhan); makanan (sehari-hari); nafkah; 2kipenghidupan; pendapatan (uang dan sebagainya untuk memelihara kehidupan); keuntungan; kesempatan mendapat makan;-- elang tak akan dapat (dimakan) oleh musang (burung pipit), pb setiap orang ada keuntungannya masing- masing; ada nyawa (umur) ada -- , pb selama masih hidup kita tentu masih sanggup berusaha;
-- batin sesuatu yang berguna bagi batin; santapan rohani;
-- halal pendapatan yang halal (yang diperoleh dengan jujur);
-- mahal sukar mencari rezeki (penghidupan); jarang sekali mendapat keuntungan;
-- mata segala sesuatu yang sedap dipandang;
-- meninggi mendapat keuntungan tidak dengan bersusah payah;
-- merendah segala yang dikerjakan selalu menguntungkan;
-- murah mudah mendapat penghidupan; kerap kali mendapat keuntungan;
-- musangki gadis yang tidak terjaga;
-- nomplokcak rezeki yang diperoleh tanpa diduga dan dalam jumlah yang cukup besar
Arti kata rezeki adalah pendapatan dalam versi yang luas. kesempatan. raihan. keuntungan. anugerah, dan sebagainya.
Turunan kata rezeki: tidak ada. Kata ini berasal dari bahasa Arab. Hasil pencarian rezeki:
Rezeki
rizqun j. arzaaqun