Lihat ke Halaman Asli

Tentang Kita dan Anak

Praktisi Pendidikan Karakter Anak

Korelasi Positif antara Independent Play dan Mental Health

Diperbarui: 9 Januari 2024   22:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Begitu banyak orang tua yang lebih fokus untuk "melatih" anak bersosialisasi dibanding bermain sendiri. Padahal bermain sendiri atau Independent Play justru sangat perlu dilatih. Bahkan riset menyatakan adanya korelasi positif antara Independent Play dan Mental Health. Apa saja manfaatnya?

Mau anak ngga bosenan? Ngga rewel kalo ngga ada "hiburan"? Memiliki kesadaran diri dan emosi yang lebih baik? Coba deh ajarkan mereka cara bermain sendiri.

Kok disuruh main sendiri, bukan main sama teman?

Duh, kalau main sama teman itu ngga perlu dilatih, fondasinya adalah interaksi di keluarga. Kalau di keluarga memiliki interaksi yang baik, saling mendengarkan dan menghargai, insyaAllah interaksi sosial pun akan serupa. Jadi bukan dilarang bersosialisasi ya, tapi ada fondasinya terlebih dulu yaitu attachment dan fitrah individualitas.

Lalu pertanyaan kedua biasanya "Kan orangtua harus membangun bonding dengan banyak bermain dengan anak, kok disuruh main sendiri?"

Melatih Independent Play bukan berarti tidak bermain bersama orangtua sama sekali tapi hanya perlu keseimbangan, dimana ada waktu-waktu bermain bersama orangtua dan ada waktu-waktu bermain sendiri. Lagipula masih banyak interaksi lain yang bisa dilakukan untuk membangun bonding. Bercerita, ngobrol, makan bareng, mendengarkan cerita anak, menerima perasaan anak, hadir ketika anak sakit atau sedih, dan lainnya.

Lalu apa saja manfaat dari Independent Play?

  • Mengembangkan imajinasi dan kreativitasnya tanpa interupsi atau aturan dari orang lain
  • Anak terbiasa merasa content (tidak kesepian) dalam kesendiriannya. "Alone but not lonely"
  • Anak dapat membentuk rasa aman dan nyamannya sendiri melalui bermain. Hal ini juga membuat anak mampu membangun batasan.
  • Meningkatkan fokus anak
  • Meningkatkan ketangguhan, kemampuan problem solving, dan melatih kesabaran karena anak memiliki cukup waktu untuk memecahkan masalah-masalahnya tanpa diburu-buru sehingga ia akan berusaha mencoba berbagai cara sebelum meminta bantuan jika dibutuhkan
  • Seiring kemampuan problem solving meningkat, maka anak pun akan tumbuh lebih percaya diri
  • Membantu merawat fitrah individualitasnya, sehingga ia makin mengenali dirinya sendiri dan dapat merasa nyaman dengan dirinya sendiri

Bonus untuk orangtua?

Bisa santai-santai dikit , ngeteh atau snacking sambil liatin mereka main, ngerjain pekerjaan rumah, baca-baca postingan Tentang Anak dan Kita di Kompasiana, kalau sudah agak besar dan lebih paham batasan bahaya, maka waktu tersebut bisa kita gunakan untuk tidur-tidur cantik recharge energy. hehehe

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline