Lihat ke Halaman Asli

Salma Nadia Salsabilla

saat ini menjadi mahasiswa dan aktivis di berbagai organisasi

Pengembangan Potensi Kerang HIjau Sebagai Produk Lokal Desa Ngemboh

Diperbarui: 15 Januari 2024   07:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

proses panen kerang hijau di laut/dok pribadi

Desa-desa di seluruh dunia memiliki potensi besar dalam pengembangan produk lokal. Keberhasilan pengembangan produk didesa dapat membawa dampak positif, baik ekonomi maupun sosial. Potensi baik berupa sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang terdapat serta tersimpan dalam desa dapat dimanfaatkan bagi kelangsungan dan perkembangan desa.

Begitupun dengan desa  Ngemboh, Ujungpangkah Gresik dengan populasi 3138 penduduk dengan mata pencaharian petani 23,74% atau 745 penduduk, sebanyak 2,64% atau 83 penduduk yang menjadi nelayan, dan lain sebagainya. 

Dari 2,64% nelayan tersebut adalah nelayan kerang hijau, kerang hijau di desa Ngemboh merupakan potensi sumber daya alam yang melimpah. ketika musimnya kerang hijau dapat dipanen sebanyak 1 kwintal setiap nelayan per harinya, dan dari panen tersebut langsung diserahkan kepada tengkulak, mengingat bahwa desa ngemboh merupakan penghasil kerang hijau terbaik setelah di uji laboratorium oleh (perusahaan).

Peminat kerang hijau pun saat ini sangatlah tinggi bahkan harga kerang hijau kupas frozen di salah satu e-commerce seharga Rp 47.900 per 200 gram, namun nelayan di desa ngemboh ini menjual kepada tengkulak kerang hijau kupas seharga Rp 20.000 per kg nya. Perbandingan antara di e-commerce dengan nelayan langsung sangatlah jauh.

testimoni dari pembeli sambal kerang hijau/dok pribadi

Melihat kondisi tersebut didukung dengan hasil riset pendahuluan akan potensi ekonomi masyarakat desa Ngemboh. Maka melalui kegiatan Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa) Himpunan Mahasiswa Perbankan Syariah (HIMA PBS) Universitas Muhammadiyah Surabaya pada bulan September 2023 ini mendampingi masyarakat melalui penyuluhan tentang inovasi pengembangan kerang hijau menjadi produk salah satunnya sambal kerang hijau supaya lebih menarik dan memiliki keunikan. Hal tersebut dimaksudkan agar ada peningkatan nilai jual dari Kerang hijau tersebut sehingga diharapkan memberikan efek pada peningkatan pendapatan masyarakat dan menjadi produk unggulan di Desa Ngemboh.

Sebelum dilakukannya sosialisasi mengenai inovasi pengembangan kerang hijau tim melakukan penggalian data mengenai kerang hijau dan inovasi apa yang dapat dikembangkan. Tim memilih pengembangan produk menjadi sambal dikarenakan sambal adalah bagian integral dari masakan Indonesia, dan kepedasannya memberikan cita rasa khas yang dinikmati banyak orang. 

Selain itu, popularitas sambal juga terlihat dari kebiasaan orang Indonesia yang membawa sambal ketika bepergian merantau. Sehingga menunjukkan tingginya kebutuhan dan permintaan akan produk ini.

produk sambal kerang hijau merupakan salah satu inovasi dan jadi produk unggulan desa/dok pribadi

Proses pembuatan sambal kerang hijau dimulai dengan persiapan bahan, termasuk kerang hijau yang telah dikupas, serta bahan-bahan lain seperti cabai, bawang putih, bawang merah, dan bahan-bahan lainnya. Setelah itu, kerang hijau dibersihkan dari kotoran dan pasir, lalu dimasak dengan dikukus dan dijemur selama 1-2 jam untuk mengurangi kadar air dalam kerang hijau. Sementara itu, untuk pembuatan sambal, cabai, bawang, dan rempah-rempah lainnya ditumis dengan bumbu dan rempah-rempah. 

Proses selanjutnya melibatkan perpaduan sambal yang telah dibuat dengan kerang hijau yang telah matang, dengan tujuan agar bumbu dapat meresap ke dalam kerang. Kemasan dalam produk sambal kerang hijau juga diperhasikan aspek keamanannya supaya sampai ketangan konsumen tidak adanya tumpah ataupun hal lainnya. Pemasaran produk dilakukan secara langsung maupun melalui media sosial, Saat ini produk sambal kerang hijau telah habis terjual lebih dari 50 pcs.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline