Lihat ke Halaman Asli

Salma Nabila Aswinda

Perencanaan Wilayah dan Kota - UNEJ 2019

Industri Hulu-Hilir Kampoeng Kopi Banaran

Diperbarui: 12 April 2021   09:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mencari ketenangan dari hiruk-pikuknya perkotaan, seringkali kita memilih alam sebagai destinasi short-escape di akhir pekan. Salah satu wisata alam yang menawarkan pemandangan alam yakni Kampoeng Kopi Banaran. Selain pemandangan alam, Kampoeng Kopi Banaran juga menawarkan wisata edukasi, dimana kita dapat mengetahui proses pengolahan kopi, karet, dan kakao dari awal hingga komoditas tersebut menjadi produk jadi. Selain itu wisata ini juga menawarkan cafe dan wisata outdoor lainnya seperti outbound. Wisata ini terletak di Jl. Raya Bawen - Solo KM 1,5 Bawen, Semarang. Salah satu produk andalan wisata ini yakni kopi. Kopi yang diolah oleh Pabrik Kopi Banaran ini telah dipasarkan hingga ke luar negeri. Tidak mengherankan banyak wisatawan yang rela datang dari tempat yang jauh hanya untuk mencicipi nikmatnya kopi banaran ini.

Seperti yang kita tahu, Kampoeng Kopi Banaran milik PTPN IX ini melakukan industri hulu ke hilir. Sehingga, produk yang dihasilkan Kampoeng Kopi Banaran ini tidak hanya produk mentah saja. Proses pengolahan kopi dimulai dari pemetikan kopi di Perkebunan Kopi Kebun Getas Afdeling Assinan yang terletak di lokasi yang sama dengan Kampoeng Kopi Banaran ini. Pengambilan kopi dari kebun kemudian dilanjutkan dengan pendistribusian biji kopi tersebut ke Pabrik Kopi Banaran yang terletak 10 km dari Perkebunan Kopi Kebun Getas Afdelling Assinan. Jenis kopi yang dijadikan sebagai bahan baku utama di pabrik ini yaitu kopi robusta dan kopi arabika. Pekerja pabrik kopi ini sebagian besar berasal dari daerah terdekat dengan pabrik kopi ini. Hal tersebut dikarenakan masyarakat yang berlokasi dekat dengan pabrik kopi maupun kebun kopi memiliki pengetahuan yang lebih mengenai kopi. Selain itu dengan mempekerjakan warga sekitar juga akan memberikan dampak yang positif bagi perekonomian warga sekitar.

Proses pengolahan kopi dimulai dari penimbangan serta penuangan biji kopi pada bak yang telah disediakan. Setelah itu, biji kopi akan disortir untuk memisahkan kopi yang memiliki kualitas baik dan buruk. Setelah didapat biji kopi dengan kualitas yang baik, biji kopi akan dikupas kulitnya sebelum kemudian dicuci. Biji kopi yang telah dicuci, kemudian dikeringkan secara manual dan mekanis. Pengeringan secara manual dilakukan dengan menjajarkan kopi diatas plat berlubang yang dipanaskan diatas tungku kayu. Sedangkan, untuk pengeringan menggunakan mekanis atau mesin dilakukan dengan mesin pengering kopi yang memiliki bahan bakar kayu atau solar. Alat-alat yang digunakan ini merupakan alat yang telah ada dari jaman kolonial.

Setelah melalui proses pengeringan, biji kopi kemudian akan didinginkan. Biji kopi yang telah melewati fase pendinginan kemudian akan dimupas kulit tanduknya dan airnya, sebelum kemudian disortir lagi untuk dipisahkan biji yang cacat dan yang memiliki kualitas baik. Setelah itu, proses pengolahan biji kopi memasuki tahap pengolahan sekunder. Pada tahap ini kopi akan ditimbang terlebih dahulu kemudian disangrai di roaster. Setelah melalui proses penyangraian, kopi akan didinginkan dengan kipas angin atau blower, sebelum akhirnya digiling menjadi bentuk bubuk. Biji kopi yang telah berbentuk bubuk kemudian akan melalui proses taste sesuai dengan indikator yang telah ditentukan. Setelah kopi memenuhi secara taste kemudian, kopi akan ditimbang sesuai dengan takaran yang telah ditentukan. Proses akhir dari pengolahan kopi yakni dengan mengemas bubuk kopi tadi menggunakan kemasan yang telah disediakan yaitu dengan memakai alumunium foil lalu dimasukkan dalam karton. Setelah itu kopi sudah bisa dipasarkan. Pemasaran kopi dilakukan dengan membuka gerai cafe di beberapa pusat perbelanjaan dan juga dengan mensupply kopi ke hotel-hotel yang telah bekerja sama dengan pihak Banaran Kopi. Selain itu pemasaran kopi juga dilakukan dengan adanya resto dan cafe di Kampoeng Banaran Kopi. Tidak hanya pemasaran di dalam negeri, pemasaran kopi banaran ini juga sudah merambat ke negara asing, misalnya yakni Itali dan Jepang.

Daftar Rujukan:

ARTAWA, I. GUSTI AYU MIRAH TIARASANI. 2016. "Pusat Pengolahan Dan Kedai Kopi Di Kecamatan Rendang, Karangasem."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline