Lihat ke Halaman Asli

salman fawwaz

Mahasiswa Universitas Airlangga

Pengaruh Minuman Mengandung HFCS Pada Kasus obesitas

Diperbarui: 28 Agustus 2024   19:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Obesitas telah menjadi masalah kesehatan yang semakin mengkhawatirkan di Indonesia. Berdasarkan data dari UNICEF (2018), 1 dari 5 anak usia sekolah (20 persen atau 7,6 juta), 1 dari 7 remaja (14,8 persen atau 3,3 juta), dan 1 dari 3 orang dewasa (35,5 persen atau 64,4 juta) di Indonesia hidup dengan kelebihan berat badan atau obesitas. Salah satu faktor yang turut berkontribusi dalam peningkatan obesitas adalah tingginya konsumsi Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK) yang mengandung High Fructose Corn Syrup (HFCS) atau sirup jagung fruktosa tinggi. American Journal of Clinical Nutrition (2004) menyatakan bahwa konsumsi minuman berpemanis yang mengandung HFCS secara berlebihan dapat menyebabkan obesitas.

Menurut Sari (2021), tren konsumsi Minuman Berpemanis Dalam Kemasan pada remaja Indonesia tergolong tinggi. Hal tersebut menjadi salah satu penyebab utama meningkatnya kasus obesitas. Makanan dan minuman yang mengandung HFCS sering kali menjadi pilihan mudah dan murah. Namun, konsumsi HFCS yang berlebihan memiliki dampak negatif bagi kesehatan. Fruktosa yang tinggi dalam HFCS cenderung disimpan sebagai lemak di dalam tubuh, terutama di sekitar organ. Lemak ini dapat menyebabkan berbagai penyakit kronis, seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan tentunya obesitas.

Untuk menanggulangi obesitas yang disebabkan oleh konsumsi HFCS, kita harus meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bahaya HFCS dan pentingnya membaca label gizi pada kemasan makanan. Selain itu, edukasi mengenai pola makan sehat harus sering dilakukan. Pemerintah juga perlu mempertimbangkan regulasi yang lebih ketat terhadap penggunaan HFCS dalam produk makanan dan minuman, serta memperbanyak kampanye kesehatan tentang risiko obesitas. Salah satu langkah pemerintah yang dapat dilakukan adalah dengan memberlakukan cukai pada minuman berpemanis.

Referensi:

Nama: Salman Fawwaz
NIM: 192241066




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline