Lihat ke Halaman Asli

Salman Alfarisi

Longlife learner

Critical Pedagogy

Diperbarui: 14 September 2024   14:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Critical Pedagogy ini dimulai dari social movement sekitar tahun 1960-an. Pada masa itu terjadi fenomena demo kesetaraan gender, anti diskriminasi, rasis, marjinalisasi dan dominasi di USA dan sekitarnya. Lahirlah Gerakan: feminism gelombang kedua, critical pedagogy dan multicultural education.

Critical Pedagogy adalah teaching philosophy yang mengajak para guru/pendidik memotivasi peserta didik untuk mengkritisi struktur kekuasaan dan penindasan (oppression)”

Paulo Freire (1921-1997) dikenal sebagai pejuang gerakan Critical Pedagogy:

Sebuah keyakinan bahwa pengajaran seyogyanya memberikan tantangan pada muridnya untuk mengevaluasi struktur kekuasaan dan pola-pola ketidakadilan. Bahwa hakikat pendidikan ialah membebaskan manusia. Pendidikan harus mengambil posisi kritis terhadap tatanan sosial yang tak berkeadilan. Paulo Friere menciptakan metode inovasi dalam pendidikan yang memfokuskan perhatian pada transformasi sosial. Freire memulai pergerakannya pada tahun 1961 saat menjadi direktur di Department of Cultural Extension at the University of Recife, Brazil. Freire menerima the UNESCO Prize of Peace Education pada tahun 1986.

Dalam Critical Pedagogy lebih banyak diskusi, hal ini didasari oleh sebab setiap orang memiliki penghayatan yang terjadi dalam proses pembelajaran.

Source: Pengantar Critical Pedagogy, Yeni Rachmawati, M.Pd., Ph.D. (2021)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline