Lihat ke Halaman Asli

SALMAN

Buruh Pendidikan

Biru: Dua Euro (Eps. 5)

Diperbarui: 17 Januari 2024   11:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Koleksi Pribadi

Alhamdulillah perkuliahan telah usai, kututup buku catatanku dan membereskan kertas-kertas berisi dokumen pembelajaran yang ku dapat hari ini. Madame Rose Marie di pagi hari dan Madame Laetitia di siang sampe sore telah memberikan banyak masukan dan bahan diskusi bagiku di kelas ini. Kelas yang terdiri dari sepuluh pelajar dimana terdapat delapan orang dari Indonesia dan dua dari Ukraina. Sebenarnya tidak seperti yang ku harapkan karena dalam benakku nantinya aku sendiri yang Indonesia dan selebihnya dari berbagai negara agar bisa saling berbagi informasi dan pengalaman. Tapi tak mengapa begini juga sudah bisa membangkitkan semangat dan naluriku untuk mengambil ilmu sebanyak-banyaknya dari negeri ini.

Ku buka pintu kelas dan keluar bersama beberapa teman lainnya. Di hari senin ini seharusnya selesai kelas ada kegiatan city tour mengunjungi tempat bersajarah di Kota Vichy, tapi karena kondisi hujan kegiatan itu dibatalkan dan akan dilaksanakan pekan depan. Teman-teman yang lain memiliki program sendiri-sendiri setelah selesai kelas hari ini. Aku kali ini akan mengelilingi kota Vichy ini sendiri, ya untuk mengenang tempat-tempat yang pernah kuinjak belasan tahun lalu.

Langkah demi langkah ku jalani dengan menelusuri jalanan kota Vichy yang basah dengan guyuran hujan gerimis. Sejak tiba di Vichy belum pernah kurasakan ada matahari yang muncul. Setibanya disini aku disambut oleh hujan gerimis yang menambah dingin kota ini. Kutelusuri jalanan Vichy yang tidak terlalu lebar karena ini kota kecil dan kendaraan disini juga kebanyakan berjenis sedan. Sesekali aku berhenti untuk mengabadikan tempat atau bangunan yang kuanggap sangat indah dari segi arsitekturnya dan posisinya. Ntah mengapa ya kalau kita lihat, Eropa ini benar-benar ahli dalam menata kota. Posisi bangunan juga sepertinya benar-benar tertata sehingga setiap sudut kota yang dilihat begitu indah dan rapi. Seandainya cara ini bisa diterapkan ditempatku, kota itu akan menjadi kota yang sangat layak huni.

Berjalan menelusuri jalanan Vichy yang sedang hujan tidaklah mudah bagiku. Jaket yang sudah mulai basah dan wajah yang mulai membeku karena dinginnya suhu saat ini tak membuat aku harus menghentikan  langkah. Karena kalaupun berhenti atau berteduh, tidak ada tempat juga untuk berteduh karena rumah-rumah disini tidak memiliki kanopi yang bisa sebagai tempat berteduh dari hujan. Akhirnya setelah berjalan sekitar lima belas menit, akupun tiba di tempat yang ku tuju selagi awal.

Ruang utama Masjid Al Hijrah (dok. pribadi)

Mosque de Vichy inilah tempat yang menjadi oase ditengah gemerlapnya kehidupan Eropa khususnya kota ini. Kulihat masjid ini masih sama seperti dulu, tidak ada yang berubah sedikitpun. Masjid yang hanya berbentuk rumah saja, tidak seperti masjid kebanyakan di Indonesia yang memiliki menara dan kubah. Disini percisnya ya rumah dimana didalamnya dijadikan tempat sholat. Masjid berlantai dua ini merupakan binaan komunitas hijrah dan disebut juga Masjid Al Hijra.

Ku lihat-lihat lingkungan sekitar kanan dan kiri, ya karena kedatanganku bukan diwaktu sholat. Waktu Ashar telah lewat satu jam yang lalu dan biasanya masjid dikunci jika bukan waktu sholat. Kugapai gagang pintu masjid dan kuputar ke bawah, Alhamdulillah pintunya terbuka. Tanpa berfikir panjang akupun masuk dan ternyata ketemu dengan seseorang yang berperawakan Arab mirip seperti Karim Benzema (pemain sepakbola Prancis).

          "Assalamu'alaikum, je peux prier ici?" tanyaku padanya apakah aku bisa sholat disini.

          "Wa'alaikumsalam, Oui absolument" jawabnya

Diapun terlihat senang dengan mengucapkan Alhamdulillah. Langsung saja aku ke kamar mandi untuk berwudhu dan bersiap-siap sholat. Alhamdulillah air di masjid ini menggunakan pemanas jadi untuk wudhu tidak merasa sedang menggunakan air Es yang beku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline