Lihat ke Halaman Asli

Peran Tenaga Kesehatan dalam Pencegahan Penyakit Demam Berdarah

Diperbarui: 16 September 2024   09:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

             Peran tenaga kesehatan masyarakat sangat penting dalam pencegahan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), yang merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang signifikan di banyak negara tropis, termasuk Indonesia. DBD disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk demam berdarah yang berpotensi fatal.

Oleh karena itu, upaya pencegahan yang efektif sangat diperlukan. Tenaga kesehatan masyarakat memiliki peran kunci dalam mengurangi penyakit DBD melalui berbagai strategi pencegahan. Mereka tidak hanya bertugas dalam pengobatan, tetapi juga dalam edukasi masyarakat, pengendalian vektor, dan pengawasan epidemiologi. Menurut data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, DBD merupakan salah satu penyakit yang paling sering dilaporkan selama musim hujan dan musim pancaroba dan jumlah kasusnya cenderung meningkat setiap tahun.
             Edukasi masyarakat merupakan salah satu tugas utama tenaga kesehatan masyarakat dalam pencegahan DBD. Mereka bertanggung jawab untuk memberikan informasi yang tepat mengenai cara-cara pencegahan, seperti menghilangkan genangan air yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk, memanfaatkan kembali limbah barang bekas, dan membersihkan tanaman liar di sekitar rumah. Program penyuluhan dapat dilakukan melalui seminar, penyebaran brosur, dan kampanye media sosial. Menurut penelitian oleh Husni et al. (2018), pemahaman masyarakat tentang DBD dan cara pencegahannya berhubungan langsung dengan pengurangan kasus DBD di suatu daerah.
        Pengendalian vektor juga merupakan bagian penting dari strategi pencegahan DBD. Tenaga kesehatan masyarakat bekerja sama dengan instansi terkait untuk melakukan fogging (pengasapan) di daerah yang terinfeksi, membagikan bubuk abate kepada masyarakat untuk digunakan di bak mandi dan tempat penampungan air, serta  mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Penelitian oleh Oroh et al. (2020), menunjukkan bahwa pengendalian vektor yang efektif dapat mengurangi populasi nyamuk Aedes dan pada akhirnya menurunkan angka penyakit DBD.
        Surveilans epidemiologi adalah komponen penting lainnya dalam pencegahan DBD. Tenaga kesehatan masyarakat melakukan pemantauan terhadap kasus DBD dan mengumpulkan data epidemiologi untuk mengidentifikasi pola penyebaran penyakit. Dengan informasi ini, mereka dapat merancang intervensi yang lebih tepat sasaran. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2020), menyatakan bahwa data yang akurat sangat penting untuk merespons wabah DBD secara efektif.
        Pencegahan DBD juga memerlukan kerjasama antar sektor, termasuk pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Tenaga kesehatan masyarakat berperan sebagai penghubung antara berbagai pihak untuk memastikan bahwa semua elemen masyarakat berpartisipasi dalam upaya pencegahan. Misalnya, kolaborasi dengan sektor pendidikan untuk mengedukasi siswa tentang DBD dapat meningkatkan kesadaran di kalangan generasi muda, yang merupakan langkah penting dalam pencegahan jangka panjang.
        Secara keseluruhan, peran tenaga kesehatan masyarakat dan masyarakat itu sendiri sangat penting dalam pencegahan penyakit DBD. Melalui edukasi, pengendalian vektor, surveilans epidemiologi, dan kerjasama antar sektor, dapat membantu mengurangi penyakit ini. Upaya pencegahan yang berkelanjutan akan sangat membantu dalam mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh DBD dan meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

DAFTAR PUSTAKA

Husni, J., Isfanda, R., & Rahmayanti, Y. (2018). Studi Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Terhadap Keberadaan Vektor Aedes Aegypti Di Gampong Ateuk Pahlawan Kota Banda Aceh. Jurnal Penelitian Kesehatan, 5(1), 26-35.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Profil Kesehatan Republik Indonesia 2019. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Oroh, M. Y., Pinontoan, O. R., & Tuda, J. B. (2020). Faktor Lingkungan, Manusia dan Pelayanan Kesehatan Yang Berhubungan Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue. Journal of Public Health and Community Medicine, 1(3), 35-46.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline