Akhir-akhir ini isu insekuritas sedang hangat dibicarakan. Perasaan tidak aman (insecure) merupakan salah satu istilah dalam dunia kesehatan mental yang kini menjadi perhatian bagi banyak masyarakat, khususnya saat pandemi Covid-19 melanda.
Psikolog Klinis, Oriza Sativa mengatakan bahwa kondisi insecure adah kondisi mental merasa cemas dan takut secara berlebihan sehingga melakukan sesuatu dengan berhati-hati.
Ketika seseorang mengalami insecure tanda yang paling terlihat adalah merasa rendah diri atau tidak menghargai dirinya. Hal ini bisa terjadi pada seseorang yang perfeksionis dan terlalu kritis pada dirinya dan juga sering melontarkan kalimat negatif yang menghakimi diri sendiri.
Padahal selain kepada orang lain, diri pun layak mendapatkan cinta dan kasih sayang juga apresiasi dari diri sendiri.
Orang yang tidak mencintai dirinya sendiri akan sulit menjalin hubungan dengan orang lain, akibat pikiran negatif yang ada dalam dirinya yang berkata ia tidak yakin apakah ia pantas untuk dicintai, mereka yang tidak memiliki kecenderungan mencintai diri sendiri akan terus merasa tidak aman dan insecure.
Akibat yang ditimbulkan dari perasaan tidak aman ini adalah mereka akan lari dari masalah lalu jatuh tenggelam dalam kesedihan yang tak berujung dan akan cenderung tak memiliki keseimbangan emosi yang mengakibatkan seringnya memiliki konflik dengan orang lain.
Untuk mengatasi masalah ini kuncinya adalah mengenali, mencintai dan menghargai diri sendiri agar tidak mengalami kondisi insecure yang menyebabkan gangguan psikologis pada kesehatan dan lebih bahagia dalam menjalani hidup.
Menghargai diri sendiri bisa dilakukan dengan cara mengenali kekurangan dalam diri, lalu mulai menerima karena pada dasarnya manusia penuh dengan ketidaksempurnaan dan mencoba memperbaiki apa yang kurang.
Jangan pernah menjelek-jelekkan sendiri dengan mengatakan bodoh atau tidak layak dicintai. Karena tanpa sadar, seseorang akan mempercayainya dan berperilaku sesuai apa yang pernah dikatakan dirinya.
Sebaliknya, katakan hal positif tentang diri seperti rajin, pintar, dan layak dicintai. Tentu, tanpa sadar akan mempercayainya dan berusaha untuk berperilaku sesuai apa yang diucapkan.
Penting pula untuk mengapresiasi diri dengan merefleksikan kembali keberhasilan apa yang telah dicapai, sehingga akan merasa bahwa segala usaha yang telah dilakukan bukanlah hal yang sia-sia, sekaligus sebagai pembuktian telah berhasil.