Lihat ke Halaman Asli

Salma Hayati

Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Cegah Stunting dengan Menunda Pernikahan Dini

Diperbarui: 7 Maret 2024   19:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penyampaian edukasi /DOK. PRI

Universitas Muhammadiyah Banjarmasin Sehubung dilaksanakannya Kuliah Kerja Nyata Tematik Stunting (KKN-8 Tematik Sunting) yang diselenggarakan oleh kampus Universitas Muhammadiyah Banjarmasin mulai dari tanggal 7 februari - 11 maret 2024. Yang terbagi di 3 kabupaten yaitu kab. Barito Kuala, kab. Banjar, Kab. Tanah Laut, dengan total 12 Desa yang disetiap Desanya terdiri dari 10 mahasiswa KKN. Sedangkan saya bertempat di Desa kali besar, Kecamatan Kurau, Kabupaten Tanah laut. Sehubung dilaksanakannya program cegah stunting yang dibimbing oleh DPL Noor Baiti, M.Pd ( Universitas Muhammadiyah Banjarmasin ) Dan mahasiswa KKN-8 Salma Hayati ( Universitas Muhammadiyah Banjarmasin )

Adapun program kerja yang saya rancang untuk Desa kali besar yaitu program kerja individu dengan judul "Cegah Stunting dengan menunda pernikahan dini"  yang bertujuan untuk meningkatkan kepedulian terhadap stunting dengan mengetahui pentingnya menunda pernikahan dini sekaligus mempermudah mengukur pemahaman remaja desa kali besar mengenai pernikahan dini. Untuk sasaran pada program kerja individu ini terfokus pada remaja kisaran usia 10-19 tahun yang berjumlah 26 orang. Yang di selenggarakan pada hari rabu tanggal 21 Februari 2024 jam 16.00 WITA, bertempat di MI Hayatuddiniyah yang dihadiri dengan total 26 peserta dari para remaja.

Program kerja individu yang akan dilaksanakan ini berperan penting dalam pencegahan terjadinya stunting di Desa kali besar, Karena di katakan bahwa Desa kali besar termasuk locus stunting, maka dari pada itu saya mengambil langkah awal sebagai pencegahan sekaligus pengingat agar para remaJa dapat lebih peduli terhadap stunting dan pernikahan dini.

Pemaparan edukasi pernikahan dini

Pertama - tama persiapan yang saya lakukan adalah menyiapkan ruangan untuk kegiatan. Sebelum memasuki pemaparan yang saya lakukan adalah melakukan pembukaan dan perkenalan diri sambil memberikan intermezo terkait apa yang akan saya paparkan, setelah itu saya memberikan pretes mengenai pentingnya mencegah stunting dengan menunda pernikahan dini, setelah selesai saya memberikan leaflet sebagai media tambahan dalam pemaparan materi edukasi.

Setelah itu di lanjutkan dengan penyampaian edukasi dengan media leaflet dan intermezo agar memudahkan pemahaman pada para remaja yang berisi tentang penjelasan terkait pentingnya mencegah stunting dengan menunda pernikahan dini, di lanjutkan dengan memberikan pemahaman mengenai pernikahan dini. Dan juga memberikan obat tablet tambah darah pada remaja untuk mengatasi potensi anemia pada remaja dan lahirnya bayi dalam keadaan stunting.

Di akhir kegiatan tersebut saya meminta kembali kepada remaja untuk mengisi postes yang telah disediakan guna mengetahui apakah remaja tadi sudah memahami tentang apa yang sudah saya paparkan. Dengan adanya program ini kiranya para remaja dapat mencegah stunting tidak hanya mendapatkan edukasi tetapi juga meningkatkan kepedulian terhadap pernikahan dini untuk pencegahan terhadap tingginya stunting di Indonesia.

Foto Bersama /dok. pri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline