Lihat ke Halaman Asli

keindahan Penglipuran bali

Diperbarui: 17 Desember 2024   10:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Keindahan Desa Wisata Penglipuran di Bali

Desa Penglipuran di Bali merupakan tempat yang sangat istimewa dan penuh dengan pesona alam serta budaya yang unik. Terletak sekitar 45 menit dari Kota Denpasar, desa ini menawarkan suasana yang jauh dari keramaian kota, membawa pengunjung ke dalam ketenangan yang murni. Begitu melangkah masuk ke desa ini, kita akan langsung merasakan perbedaan atmosfer yang menyegarkan.

Jalan utama di Desa Penglipuran tersusun rapi dari batu-batu kecil yang membentuk pola seperti ubin tradisional. Jalan ini mengarah ke deretan rumah tradisional khas Bali yang memukau. Rumah-rumah ini tidak hanya terlihat indah, tetapi juga sangat terjaga kebersihannya. Setiap rumah menghadap ke jalan utama dan dilengkapi dengan gerbang tradisional yang terbuat dari bambu dengan ukiran-ukiran halus. Ukiran ini bukan hanya sekadar hiasan, tetapi juga memiliki makna spiritual yang mendalam, melambangkan perlindungan dan kesejahteraan.

Salah satu daya tarik utama Desa Penglipuran adalah keberadaan hutan bambu yang membentang di bagian belakang desa. Pohon-pohon bambu yang tinggi dan rimbun ini memberikan suasana sejuk dan tenang. Ketika angin berhembus, daun bambu yang gemerisik menghasilkan suara lembut yang menenangkan, seperti musik alam yang menenangkan. Di sela-sela pohon bambu ini, terdapat jalur-jalur kecil yang bisa dijelajahi, membawa pengunjung lebih dalam merasakan kedamaian alam Bali. Keindahan alam di Desa Penglipuran benar-benar memanjakan mata dan memberikan pengalaman yang jarang ditemukan di tempat lain.

Selain keindahan alamnya, Desa Penglipuran juga mempertahankan tradisi dan budaya yang kuat. Masyarakat desa sangat ramah dan menyambut setiap pengunjung dengan senyum tulus. Mereka sangat bangga dengan budaya mereka, dan upacara adat seperti Ngusaba Sambah, sebuah upacara sakral yang dilakukan secara rutin, masih diadakan dengan khidmat. Dalam upacara ini, masyarakat desa memohon kepada Dewi Sri, dewi kesuburan dan kemakmuran, untuk keberkahan tanah pertanian mereka. Pengunjung dapat menyaksikan langsung prosesi ini, yang memberikan wawasan mendalam tentang kepercayaan dan adat istiadat masyarakat Bali.

Desa Penglipuran juga dikenal dengan kerapian tata ruangannya. Rumah-rumah di desa ini disusun dengan pola yang sangat teratur, saling berhadapan dengan halaman yang luas di bagian depan. Tata ruang seperti ini menciptakan harmonisasi visual dan melambangkan hubungan yang erat antara manusia dengan alam. Setiap keluarga di desa ini memelihara halaman mereka dengan baik, menanam berbagai jenis tanaman bunga dan buah-buahan lokal seperti bunga kamboja dan pisang Bali. Tanaman-tanaman ini tidak hanya mempercantik desa, tetapi juga berfungsi sebagai simbol pelestarian alam dan kebersamaan sosial antarwarga.

Desa Penglipuran adalah tempat di mana alam, budaya, dan kehidupan manusia hidup berdampingan secara harmonis. Mengunjungi desa ini tidak hanya memberikan pengalaman wisata yang menenangkan, tetapi juga pelajaran berharga tentang pentingnya melestarikan tradisi dan lingkungan. Di tengah-tengah kesibukan dunia modern, Desa Penglipuran menjadi oase ketenangan yang mengingatkan kita akan nilai-nilai kehidupan yang sederhana namun bermakna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline