Keseharian kita berubah 180 semenjak adanya pandemi Covid-19 yang melanda dunia. Covid-19 merupakan singkatan dari Corona Virus Disease yang muncul pada tahun 2019. Sudah setahun lebih pandemi melanda dunia dan varian Covid-19 diketahui banyak bermutasi menjadi ganas dan lebih menular.
Menurut data portal berita kompas.com, varian virus covid-19 berjumlah 4 diantaranya yakni, varian alpha, beta, delta, dan delta plus. Hal ini menyebabkan sistem pendidikan masih berjalan daring atau online agar penyebaran virus ini dapat segera melambat dan segera hilang.
Pandemi covid-19 tak kunjung usai di Indonesia, kasus positif masih terlihat setiap harinya, pendidikan menjadi salah satu sektor yang terhambat yang mana anak-anak tidak dapat masuk sekolah tatap muka seperti biasanya. Pembelajaran dilakukan secara online dengan tugas yang diberikan guru melalui platform whatsapp maupun lainnya.
Ditambah lagi saat anak-anak dirumah untuk sekolah dan belajar daring, orang tua harus menjadi guru dadakan untuk mengajarkan pelajaran serta tugas sekolah, sehingga tidak sempat mengajarkan Iqro' ataupun Al-Quran.
Selain itu, taman pendidikan Al-Quran atau TPQ tidak banyak yang beroperasi karena mengikuti liburnya sekolah formal. Sehingga berdasarkan kondisi diatas dipastikan pendidikan keagamaan anak-anak menjadi berkurang, kemampuan membaca Iqro' dan Al Quran tidak berkembang, dalam hal ini gerakan "Ayo Mengaji" menjadi solusi untuk memperbaiki kualitas mengaji di masa pandemi.
Gerakan "Ayo Mengaji" adalah program Kuliah Kerja Nyata penguatan bidang keagamaan dengan belajar membaca Iqro' ataupun Al-Quran kepada anak-anak dan remaja di Dusun Malangjiwan RW 02 Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar. Tujuan dari gerakan ini adalah anak-anak dan remaja dapat lancar membaca Al-Quran dengan kaidah tajwid yang benar.
Gerakan ini dilaksanakan di masjid besar Al-Muttaqiin Malangjiwan RW 02. Gerakan ayo mengaji dimulai dengan pengaktifan TPQ Al-Muttaqiin, namun dengan perubahan sistem dan jam pelajaran. Biasanya mengaji diawali dengan pembukaan secara klasikal pukul 15.30, mengaji ke ustadz, istirahat, dan dengan penutupan pukul 16.45, namun sekarang dilakukan dengan mengaji sistem "drive thru".
Mengaji sistem "drive thru" yakni mengaji tanpa adanya pembukaan dan penutupan klasikal, sistem ini hanya mengaji dan hafalan surah dengan ustadz saja serta santri ditunggu oleh orang tua, sistem ini membuat waktu mengaji cepat namun padat, menghindari kerumunan, dan santri setelah selesai mengaji langsung pulang tanpa ada jam istirahat atau bermain.
TPQ Al-Muttaqiin dapat aktif beroperasi kembali dengan baik walau menggunakan sistem baru. Dengan adanya TPQ maka anak-anak akan dapat meningkakan kemampuan belajar membaca Iqro' dan Al-Quran secara bertahap, selain itu anak-anak dapat bertemu dengan pengajar atau ustadz secara langsung serta dapat berkomunikasi langsung, setoran hafalan, dan memperbaiki bacaan, hal ini tentu sangat berbeda jika dilakukan secara online dimana jarang terjadi komunikasi dua arah.
Mengaji dengan sistem "drive thru" ini tetap memperhatikan protokol kesehatan dengan santri dan ustadz wajib memakai masker. Mengaji Iqro' dan Al-Quran dengan sistem ini dilakukan seminggu tiga kali yakni pada hari senin, rabu, dan jumat dimulai pukul 15.30 sampai pukul 16.00 WIB.
Gerakan "Ayo Mengaji" juga diterapkan pada remaja namun terkhusus untuk putri. Ayo Mengaji dengan tagline program "lancar baca Al-Quran" menitik fokuskan pada pelancaran tingkat baca Al-Quran yang cara membacanya disertai dengan tajwid atau kaidah membaca.