Lihat ke Halaman Asli

Salma Faiqah Anggraeni

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 20107030071

Belajar Mengatur Waktu untuk Fokus terhadap Kebutuhanmu

Diperbarui: 30 Juni 2021   01:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(sumber: theconversation.com)

Sering ga sih sebelum tidur kamu mengingat ulang hal-hal apa aja yang udah kamu lakuin hari itu? Apalagi buat kamu yang suka overthinking, kamu mesti memikirkan kegiatanmu dari pagi hari sampai sebelum tidur, setelah itu kamu mesti kepikiran hal-hal yang udah berhasil kamu kerjain dan yang belum sempat kamu kerjain. 

Padahal to-do list kamu udah banyak tuh, tapi kamu malah ngerasa nggak selesai-selesai karena kamu ngga punya waktu untuk menyelesaikan to-to list kamu. Kalau saat ini kamu sedang mengalami hal ini, sebenarnya gapapa, wajar-wajar aja kok! 

Memang belajar memanajemen waktu itu ngga mudah, apalagi sebelumnya kita belum pernah diajari atau mencari tahu mengenai manajemen waktu yang tepat.

Atau mungkin kamu sudah banyak mencari atau menonton video mengenai cara memanajemen waktu, tapi sampai sekarang kamu belum merasa berhasil untuk mempraktekkan hal tersebut di kehidupan sehari-hari. Kalau iya, mungkin sebenarnya taktik mengatur waktu yang kamu pelajari itu memang nggak pas buat kamu!

Dari banyak materi mengenai cara mengatur waktu, ada salahsatu buku yang menurut saya cocok untuk dibahas. Buku ini berjudul 'Make Time: How To Focus on What Matters Everyday' karya Jake Knapp dan John Zeratsky. 

Buku ini sangat menekankan prinsip dasar dalam mengatur waktu. Sebelum mengetahui taktik mengatur waktu, kamu harus tahu dasar fundamental dari mengatur waktu. Nah dengan memahami prinsip dasar, kamu bisa memilih cara mana yang cocok dan pas buat kamu!

Sebelum membahas prinsip dasar mengatur waktu, buku ini memberi penjelasan, kenapa dalam sehari kamu bisa ngerasa sibuk dan chaos banget sampai keteteran untuk mengatur waktu. Jadi hidup kamu bisa sibuk sekali karena waktu yang kamu punya hanya dihabiskan untuk dua hal. Pertama, busy bandwagon. 

Budy bandwagon sendiri adalah sebuah mindset atau budaya yang menekankan bahwa kamu harus selalu sibuk dan produktif setiap saat jika kamu mau sukses di masyarakat. Menurut mindset ini, sekalinya kamu bermalas-malasan walaupun hanya sedikit, kamu akan langsung tertinggal dengan orang lain. Akhirnya, kamu akan selalu berusaha untuk produktif waluapun sebenarnya hal itu tidak perlu.

Kedua, infinity pools. Infinity pools ini adalah distraksi yang berkelanjutan dan berupa kesenangan instan yang tidak berkesudahan. Hal ini bisa kamu rasakan ketika kamu bermain sosial media, seperti menonton Youtube atau Netflix, membaca halaman Twitter, atau membuka Instagram. Biasanya, infinity pools ini menjadi alasan untuk beristirahat dari busy bandwagon tersebut. Kalau kamu merasakan keduanya, hal ini bisa jadi lingkaran setan buat kamu!

Terkadang setelah kamu sudah membuka sosial media terlalu lama, kamu akan merasa kehilangan kesenangan dalam hal tersebut. Namun kamu tetap melanjutan nge-scroll sosial media di tengah kesibukan yang kamu miliki karena otakmu sudah terbiasa melihat sosial media sebagai tempat atau wadah untuk refreshing atau istirahat. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline