Lihat ke Halaman Asli

Akhirnya! TOGA (Tanaman Obat Keluarga) Jawab Permasalahan di Kelurahan Lempongsari

Diperbarui: 9 Agustus 2022   14:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Lempongsari, Kec Gajah Mungkur, Semarang (Jumat, 29/7/2022), Azizah Salma Hayyu, salah satu mahasiswi Farmasi dan KKN Tim II Undip 2021/2022 bimbingan Bp. Ari Wibawa Budi Santosa, ST, M.Si, melakukan program kerja monodisiplin penanaman Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dilanjutkan dengan edukasi cara pengolahan menjadi minuman herbal yang berkhasiat bagi tubuh.

Indonesia merupakan negara tropis megabiodiversity, yang memiliki kekayaan sumber daya alam yang sangat melimpah termasuk tumbuhan alami yang dapat berkhasiat sebagai obat. Namun, pada era modern ini, tanaman obat sering dianggap sebelah mata dan tidak banyak masyarakat yang mengetahui akan pentingnya menanam tanaman obat (TOGA). 

Secara definisi, Tanaman Obat Keluarga (TOGA) merupakan jenis tanaman (herbs) yang dapat memberikan manfaat dalam pencegahan penyakit, dapat ditanam di lahan pekarangan, dan dikelola oleh lingkup keluarga. Tanaman Obat Keluarga dapat digunakan sebagai terapi promotif (meningkatkan kesehatan), kuratif (menyembuhkan penyakit), dan preventif (mencegah dari berbagai penyakit).

Pada masa COVID-19 ini masyarakat dituntut untuk lebih aware dengan kondisi kesehatan tubuh. Namun, pada kenyataannya, masyarakat cenderung khawatir akan stigma dicovidkan ketika berobat ke rumah sakit. Sebagian orang enggan berobat untuk memeriksakan gejala yang dirasakan atau bahkan membatalkan kontrol kesehatan rutinnya. 

Keadaan seperti inilah yang menjadi dasar pentingnya dilakukan edukasi terkait pemanfaatan TOGA dalam lingkup keluarga sebagai alternatif terapi dan mewujudkan point 3 SDGs yaitu meningkatkan hidup sehat dan sejahtera di masyarakat, terutama di Kelurahan Lempongsari

Azizah Salma Hayyu, Mahasiswi KKN Undip 2021/2022 telah melakukan survey mengenai permasalahan kesehatan maupun lainnya pada beberapa RW Kelurahan Lempongsari. Namun, kondisi yang cocok untuk dilakukan program ini berada di RW VI, dikarenakan terdapat masalah kesehatan seperti banyaknya anak-anak maupun orang dewasa yang masih terjangkit flu dan batuk-batuk. 

Selain itu, terdapat permasalahan lain yaitu mengenai jentik-jentik nyamuk terutama saat musim penghujan. Upaya pencegahan seperti Pemeriksaan Jentik-Jentik Nyamuk (PSN) telah dilakukan di seluruh RW Kelurahan Lempongsari, namun dikarenakan kurang maksimal, maka dirasa perlu untuk melakukan inovasi lain, yaitu dengan penanaman TOGA Tanaman Zodia (Evodia suaveolens). 

Tanaman Zodia dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai pengusir nyamuk dan serangga. Selain itu, tanaman ini dapat digunakan sebagai penghilang bau badan dan meredakan demam.

Dalam pelaksanaan penanaman TOGA, Azizah Salma Hayyu, mahasiswi KKN prodi Farmasi memberikan papan nama tanaman beserta khasiatnya. Pelaksanaan penanaman TOGA dilakukan di lahan kosong RW VI dengan 5 jenis tanaman dalam polybag dan diberi papan nama tanaman, nama latin, dan khasiat. 

Lima jenis TOGA, diantaranya Tanaman Zodia (Evodia sauveolens), Tanaman Jahe (Zingiber officinale), Temu Kunci (Boesenbergia rotunda), Sirih (Piper betle. L.), dan Bunga Telang (Clitoria ternatea). 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline