Lihat ke Halaman Asli

Salma Azaria

Mahasiswi D3 Sistem Informasi Universitas Airlangga

Harga Kedelai Melambung Tinggi, Kenapa?

Diperbarui: 15 Juni 2022   21:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

            Harga Kedelai yang melambung tinggi mengakibatkan produsen yang menggunakan bahan baku kedelai seperti tahu , tempe, dan sari kedelai diharuskan memutar otak untuk menekan biaya produksi. Salah satunya dengan cara mengecilkan ukuran produknya ada juga yang menaikkan harga jualnya bahkan tak sedikit ada yang gulung tikar.

"Harga kedelai mahal,terpaksa porsi sari kedelai saya kurangi biar ngga rugi" tutur Ibu Munifa salah satu produsen yang menggunakan bahan baku kedelai

Pada tanggal 21 hingga 23 Februari lalu para pedagang tahu dan tempe mogok berjualan sebagai bentuk protes atas melambungnya harga kedelai. Namun aksi tersebut tidak membuahkan hasil mengingat sampai sekarang harga kedelai makin melejit.

            Apa yang membuat harga kedelai begitu melambung tinggi? Ini dia 3 penyebab harga kedelai melambung tinggi.

  1. Harga Kedelai impor naik
    Permintaan kedelai dalam negeri sebagian besar dipenuhi dari impor.
    Pasokan dalam negeri yang berkisar antara 500.000 hingga 750.000 ton per tahun, belum memenuhi kebutuhan dalam negeri yang mencapai 3 juta ton per tahun.Departemen Perdagangan meningkatkan koordinasi dengan importir kedelai serta pengrajin tahu dan tempe.
    Departemen Perdagangan mengatakan (16 Februari) berdasarkan  data Chicago Board Trade (CBOT),
    harga kedelai untuk minggu kedua Februari 2022 mencapai $15,77 per gantang. Harga  akan terus naik sampai Mei dan mulai  turun di bulan Juli.Kenaikan harga kedelai belakangan ini dikaitkan dengan masalah  di negara-negara produsen kedelai.
    "Kenaikan harga ini disebabkan oleh peningkatan inflasi di negara produsen, yang berimplikasi pada kenaikan harga input produksi,  kekurangan tenaga kerja, peningkatan biaya sewa lahan, dan ketidakstabilan ekonomi. iklim di negara produsen, "kata kementerian. Departemen Perdagangan mengatakan dalam sebuah pernyataan.
  2. Fenomena El Nina
    Negara-negara pengimpor kedelai dilaporkan terkena dampak fenomena  El Nina alami.
    Ini membawa hujan deras ke Argentina dan beberapa bagian lain Amerika Selatan, menghambat produksi kedelai.
  3. Kebijakan Pakan Baru China
    Pemerintah China dikatakan telah meningkatkan pembelian kedelai impor untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak negara-negara pengimpor kedelai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline