Lihat ke Halaman Asli

Salma Aini

Salma Luklu'ul Aini

Generasi Z dan Platform-Platform Kekinian

Diperbarui: 18 Agustus 2020   22:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di zaman yang modern seperti ini, banyak sekali platform-platform yang mulai berkembang bahkan memajukan diri dan menjadikannya sebagai platform wajib untuk dikunjungi. Generasi millenial tentu sudah mengetahui dan memahami mana yang wajib diikuti dan mana yang hanya sebagai informasi saja. Lantas bagaimana dengan generasi Z?


Sebelumnya, mari kita berkenalan dahulu dengan dua istilah yaitu generasi millenial dan generasi Z. Mengutip dari web studilmu.com, Generasi millenial merujuk pada generasi yang lahir dari tahun 1980 hingga 1995. Sedangkan generasi Z adalah generasi yang lahir dalam rentang tahun 1995 hingga 2010.

Ada juga pendapat yang mengkategorikan generasi Z adalah generasi yang lahir pada kisaran tahun 1996 dan 2020. Dari paragraf ini, kita bisa dengan jelas mengetahui bahwa sesudah generasi millenial disusul dengan kelahiran generasi Z.

Dilihat dari umur, pada tahun ini, mereka (generasi millenial) merupakan generasi yang memiliki umur kisaran 25 sampai 40 tahun. Menurut teori perkembangan Piaget, usia 11 tahun sampai dewasa merupakan periode operasional formal. Maka, dapat disimpulkan bahwa generasi millenial hari ini sedang atau sudah mengalami fase tersebut.

Dikutip dari wikipedia.org, pada tahap ini individu akan memperoleh kemampuan untuk berpikir secara abstrak, menalar secara logis, dan menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia.

Dalam tahap ini, seseorang dapat memahami hal-hal seperti cinta, bukti logis, dan nilai. Ia tidak memandang sesuatu dalam bentuk hitam dan putih, namun ada "gradasi abu-abu" di antaranya.

Dilihat dari faktor biologis, tahapan ini muncul saat pubertas, menandai masuknya ke dunia dewasa secara fisiologis, kognitif, penalaran moral, perkembangan psikoseksual, dan perkembangan sosial.

Dalam teori belajar, kita mengetahui tentang sebuah teori yang menyatakan bahwa dalam pembelajaran pada dasarnya pengetahuan atau informasi dibangun oleh peserta didik (individu) sedikit demi sedikit, yang hasilnya akan diperoleh informasi secara utuh atau penuh. Pengetahuan memberi makna melalui pengalaman-pengalaman yang nyata dan hanya bisa didapatkan dengan belajar. Teori ini adalah teori konstruktivisme.

Dari dua teori yang penulis paparkan diatas, penulis menyimpulkan bahwa semakin bertambah usia maka manusia akan semakin belajar dan dapat menyimpulkan keputusan yang mereka buat. Sebut saja belajar dan pengalaman merupakan saringan untuk memilah-milah informasi mana yang akan dilaksanakan dan informasi mana yang hanya sekedar diketahui tanpa dilaksanakan. Semakin dewasa seseorang, maka semakin memilah-milah informasi yang masuk.

Kembali pada pembahasan platform-platform yang banyak sekali berkembang sebut saja Tik tok, instagram, twitter, youtube, dan jajarannya.

Kita yang notabene generasi millenial yang telah hidup lebih lama yang (mungkin) memiliki pengalaman yang lebih banyak dan pembelajaran lebih banyak dari generasi Z pasti akan memilah-milah infomasi-informasi yang akan kita gunakan dalam kehidupan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline