Lihat ke Halaman Asli

Salma Nabila

mahasiswa

Menjaga Emosional Hubungan Jarak Jauh, Komunikasi yang Intens dalam Kebahagiaan Pasangan

Diperbarui: 15 Juni 2024   09:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

diambil dari pinterest @allwork88888

Kalian sedang menjalani hubungan LDR? Apakah kalian kesulitan dalam menjaga komuniasi dengan pasangan? Secara kondisional Hubungan Jarak Jauh adalah suatu hubungan yang dilakukan oleh pasangan yang terpisah oleh jarak, artinya antar individu berada pada suatu wilayah. Tentunya dikarenakan berbeda tempat berbagai persoalan yang kerap menimbulkan ketidaksepahaman atau salah pengertian menjadi potret yang perlu diperhatikan. Perasaan itu sendiri mengacu pada hubungan yang secara emosional intensif, dimana sebuah hubungan jarak jauh tentunya memiki perasaan emosional secara terus menerus yang tidak terkontrol. Seperti halnya perasaan saling ketergantungan pada pasangan Long Distance Relationship membutuhkan komunikasi yang intens agar tidak timbul kecemburuan atau kecurigaan pada pasangan.

Hubungan jarak jauh dipandang beberapa orang sulit untuk dijalani karena terdapat beberapa tantangan di dalamnya. Dikutip dari merdeka.com (23/12/2020) pasangan LDR akan menghadapi beberapa tantangan unik saat menjalin hubungan seperti: mengalami kesulitan keuangan terkait perjalanan, memiliki emosi yang lebih ekstrim terkait dengan hubungan, mempertahankan sebuah ekspektasi yang tinggi seputar pertemuan tatap muka mengingat betapa jarang dan singkatnya pertemuan, menegosiasikan batas antara teman lokal dan pasangan yang berjarak, dan memiliki pandangan yang tidak realistis tentang keadaan hubungan.

Hubungan jarak jauh ini sering kali membuat pasangan menjadi lebih curiga dan lebih posesif, dikarenakan dia tidak bisa memantau secara langsung apa yang dilakukan oleh pasangannnya. Dalam hal ini, komunikasi yang intesn sangat berperan dalam menumbuhkan kepercayaan masing masing, seperti bertukar kabar setiap hari, memberi tahu pasangan apa yang akan dia lakukan hari ini, dan mungkin bisa diakhiri dengan telfon malam hari dan menceritakan apa saja yang terjadi  hari ini.

Setelah melakukan wawancara kepada beberapa narasumber, salah satu nara sumber bernama Mahda menuturkan bahwa dalam hubungan jarak jauh, terkadang kesibukan masing-masing menjadi sebuah pemicu yang rentan menjadikan komunikasi semakin melemah,   ia menyampaikan bahwa ketika salah satu pasangan tersebut sedang dalam kondisi yang sibuk, sedangkan salah satunya lagi dalam kondisi yang tidak sibuk, hal ini terkadang menyebabkan berbagai kesalpahaman, kesalah  pahaman tersebut muncul ketika salah satu dari pasangan yang sedang dalam kondisi tidak sibuk lantas tidak mendapatkan balasan atau respon dalam komunikasi melalui media digital. Pasangan yang tidak mendapatkan respon cenderung akan memikirkan hal hal yang berlebihan atau  disebut overthingking. 

 Dalam hubungan jarak jauh, kita sering kali mendapati kesalah pahaman antar pasangan atau yang kita sebut miskomunikasi, meskipun teknologi sudah semakin  berkembang sehingga memudahkan kita untuk selalu terhubung dengan pasangan, miskomunikasi masih menjadi  masalah yang sulit dihindari dalam hubungan jarak jauh,  keterbatasan mengekspresikan perasaan dapat berpengaruh kepada makna atau pesan yang di terima oleh pasangan sehinga pasangan akan mengartikan hal yang berbeda. Contohnya saja ketika kita mengirim pesan teks kepada pasangan, bisa saja pesan yang terseampaikan kepada pasangan akan berbeda dari maksud yang sebenarnya kita sampaikan, bisa saja ini disebabkan karena nada baca yang berbeda sehingga pesan yang tersampaikan juga berbeda, sehingga hal ini menyebabkan terjadinya misskomunikasi dengan pasangan.

Permasalahan dalam hubungan jarak jauh dapat diatasi dengan komunikasi yang intens. komunikasi yang intens membantu mempertahankan koneksi emosional antara pasangan. Melalui berbagai bentuk komunikasi, seperti panggilan video, pesan teks, atau surat elektronik, mereka dapat merasakan kehadiran dan keberadaan satu sama lain. Dalam hubungan jarak jauh, kejadian sehari-hari dapat berdampak pada perasaan dan pemikiran masing-masing pasangan. Komunikasi yang intens memungkinkan mereka untuk saling berbagi perubahan, perkembangan, dan pengalaman yang mungkin memengaruhi hubungan mereka. Pada kenyataan di lapangan kepercayaan adalah unsur kunci dalam setiap hubungan, dan komunikasi yang intens membantu membangun dan memelihara tingkat kepercayaan yang tinggi. Dengan berbagi secara terbuka dan jujur, pasangan dapat memahami satu sama lain dengan lebih baik, mengurangi ketidakpastian, dan membangun kepercayaan yang kokoh. Lalu dalam jarak fisik yang jauh, risiko untuk merasa terputus atau terabaikan dapat meningkat. Komunikasi yang intens membantu menjaga keterlibatan emosional dengan saling memberikan perhatian, dukungan, dan kasih sayang.

Dalam akhirnya, komunikasi yang intens dalam hubungan jarak jauh adalah salah satu kunci utama untuk mempertahankan dan menguatkan hubungan emosional antara pasangan. Melalui komitmen untuk saling mendukung, berbagi, dan memahami, pasangan dapat menghadapi jarak fisik dengan keyakinan bahwa cinta dan hubungan mereka tetap kuat dan berarti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline