Lihat ke Halaman Asli

Simbol Kehidupan dalam Sebuah Puisi

Diperbarui: 21 Juni 2023   09:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gramedia

Identitas Buku:

Judul buku: Ikan adalah Pertapa

Pengarang: Ko Hyeong Ryeol

Penerjemah: Nenden Lilis Aiyah

Penerbit: Jakarta, Kepustakaan Populer Gramedia

Tahun Terbit: 2023 (cetakan pertama)

Tebal: xxiii + 259 hlm, 13,5 cm + 20 cm

Korea Selatan kini sangat digandrungi banyak orang terutama para remaja. Selain bidang musik dan drama, Korea Selatan juga menghasilkan banyak karya-karya sastra yang beragam dari mulai puisi, novel, dan cerpen. Selain itu, lahir juga karya-karya yang berhasil diterjemahkan bahasa asing terutama bahasa Indonesia seperti salah satu karya Ko Hyeong Ryeol yang berjudul “Ikan adalah Pertapa”. Puisi berjudul “Chuangzu” merupakan karya pertama yang berhasil Ko Hyeong Ryeol terbitkan di majalah sastra Hyundaemoohak. Ko Hyeong Ryeol tidak hanya berhasil menciptakan karya-karya yang mengesankan, namun juga Ko Hyeong Ryeol telah mendapatkan sejumlah penghargaan yaitu penghargaan Hyundaemunhak, penghargaan Kebudayaan dan Kesenian Republik Korea, dan penghargaan Era Penulis Esai.

Kumpulan Puisi Ikan adalah Pertapa memiliki nama asli “오래된 것들을 생각할때에는” (olaedoen geosdeul-eul saeng-gaghal ttaeeneun). Kumpulan puisi ini terdiri atas 60 buah puisi yang terbagi menjadi 4 subjudul yaitu Bagai Kenangan Milik Cahaya yang Sangat Dekat, Biseondae dan Puisi Prosais Setelah Makan Mi Dingin, Gerombolan Manusia Debu, dan Ada Kenyataan Belum Terbongkar. Selain puisi, di akhir buku juga terdapat sebuah prosa yang disuguhkan penyair bagi pembacanya. Dalam karyanya, Ko Hyeong Ryeol menggambarkan sebuah situasi kehidupan atau sosial di negara Korea Selatan.

Hal yang menarik dalam puisi Ko Hyeong Ryeol adalah simbol-simbol yang menghiasi tiap bait puisinya. Dalam ilmu bahasa, semiotika merupakan ilmu yang mempelajari akan simbol dan makna sebuah tanda. Ilmu ini akan cocok jika dihubungkan dengan puisi-puisi yang dihasilkan Ko Hyeong Ryeol. Untuk menjabarkan makna-makna menarik dalam puisi ini, maka penulis akan mengambil 3 puisi berjudul "Sajak Rumput", "Puisi Ombak", dan "Awan Putih dan Rumput". Tentu ini sangat menarik untuk digali lebih dalam karena makna dan pesan yang saling berkesinambungan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline