Lihat ke Halaman Asli

Hypermart Mall Bali Galeria

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Liburan di Bali tanpa belanja seperti makanan tanpa garam, kurang enak rasanya. Apalagi kalau hotel kita terletak di sekitar Legian - Kuta yang baru keluar dari halaman hotel sudah berjejer puluhan (ratusan?) Art Shop yang menawarkan aneka barang. Tinggal pilih mau tempat yang nyaman (ber AC) untuk bertransaksi atau bermandi keringat (tanpa AC) semuanya ada. Atau kalau tidak mau/suka jalan dari satu Art Shop ke Art Shop lainnya di bawah terik matahari, datangi aja Mall. Tempatnya bersih, nyaman dan menyediakan hampir semua yang kita cari.

Karena persaingan antara Mall yang satu dan lainnya cukup ketat, maka untuk menarik jumlah pengunjung lebih banyak, pihak management Mall menyediakan transportasi gratis antar jemput pada jam-jam tertentu. Hanya sayangnya tidak setiap hotel didatangi mobil tersebut.

Salah satu Mall yang menjadi favorit kita adalah Mall Bali Galeria di Jl. By Pass Ngurah Rai. Walaupun letaknya tidak dekat dari hotel kita, tapi kita lebih sering mengunjunginya dibanding Beach Walk yang bisa ditempuh dengan jalan kaki. Alasan kita lebih sering ke sana karena di dalamnya ada Hypermart. Supermarket dengan harga terjangkau. Tempatnya besar, produknya lengkap, dan jarak antara rak barang yang satu dengan rak barang lainnya cukup lebar. Sehingga kita bisa dengan bebas berjalan di lorong tersebut. Tidak harus berhimpitan seperti di supermarket Matahari Kuta Square atau Tiara Dewata.

Melihat-lihat produk yang dijual di supermarket besar menciptakan kesenangan tersendiri bagi kita berdua. Kita selalu berpencar kalau sudah berada di dalamnya, hanya pada waktu pembayaran saja kita ketemu, karena suami yang bertugas untuk membayar belanjaan kita.

Hypermart mempunyai cukup banyak kas pembayaran, sayangnya hanya sedikit yang buka kalau lagi banyak pembeli. Sehingga selalu terjadi antrian yang panjang. Belum lagi kerja kasirnya yang lambat, semakin membuat antrian seperti ular Anakonda. Kejadian ini bukan hanya satu atau dua kali kita alami, tapi sudah terlalu sering. Yang paling parah kalau pembeli menyertakan juga voucher-voucher gratis atau diskon pada waktu pembayaran, sedangkan kasir kerja seperti keong berjalan. Perlu kesabaran ekstra menghadapi situasi ini.

Saya tidak menyalahkan pembeli yang memberikan ke kasir bermacam-macam voucher, hanya pihak Hypermartlah yang harus mencari solusi agar antrian bisa cepat selesai. Kenapa mereka tidak membuka KAS EXPRESS dengan hanya menempatkan para kasir yang bisa bekerja cepat? Berapa banyak uang yang hilang hanya karena kerja kasir yang lambat ? Belum lagi pembeli yang memutuskan untuk tidak jadi membayar begitu melihat antrian itu. Mungkin di Hypermart tidak berlaku semboyan 'waktu adalah uang'.

Selain masalah itu, sudah dua kali kita mengalami 'tidak adanya uang kembalian' karena kasir tidak punya uang kecil. Hanya anehnya kalau pembeli kurang membayar sebab alasan yang sama 'tidak ada uang kecil', kasir tidak mau terima. Jumlah uang kembalian yang tidak dikembalikan memang tidak besar, tapi kalau lebih dari setengah jumlah pembeli mengalami hal yang sama, dari uang yang terkumpul, Hypermart bisa membayar gaji karyawannya. Suami saya tidak pernah mengerti dengan cara seperti ini, karena di negaranya setiap kasir selalu punya uang kecil atau recehan untuk uang kembalian.

Di negara Eropa, khususnya Jerman, keramah-tamahan penjual (termasuk kasir) memang masih kurang dibandingkan di Indonesia. Tapi untuk ritme kerja (cepat) dan hak-hak si pembeli (terutama menyangkut uang) mereka sangat memperhatikan sekali. Bahkan cukup banyak perusahaan yang melarang staffnya untuk menerima tip (dalam bentuk apapun) dari pembeli. Yang melanggar, resikonya bisa sampai dipecat.

Suami pernah bilang ke saya seperti ini, 'mau dapat senyum tapi uang hilang, datang aja ke Indonesia. Tanpa senyum, tapi uang ada, datang ke Jerman'. Semoga bangsa kita bisa melangkah lebih baik lagi ke depannya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline