Lihat ke Halaman Asli

Provokator Dumay dan Kedamaian Pikiran

Diperbarui: 18 Juni 2015   04:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kamu mungkin tidak akan bisa untuk mengendalikan perilaku orang lain yang negatif, tetapi kamu bisa mengendalikan, berapa lama kamu ikut berpartisipasi dalam perilaku negatifnya tersebut.

Semenjak aktif di FB, ada beberapa hal yang menarik perhatian saya, salah satunya adalah :

Di dalam grup yang berjudul keagamaan, pastilah ada penyusup hmm penyusup terlalu sopan, saya rubah jadi provokator.

Dalam FB grup keagamaan, pastilah ada provokator2 yg mempunyai tujuan untuk memecah belah/ membuat ribut/ mengadu-domba dll.

n sy perhatikan juga, biasanya post2 yg berbau provokasi menjadi hot thread yang terus berlangsung selama berhari-hari (Terutama kalo admin grupnya tidak aktif).

n biasanya, post mereka itu semuanya mencaci provokator tersebut, n saling berdebat satu sama lain. n biasanya juga, si provokator hanya post 1 kali, stelah itu mungkin juga tidak pernah post lagi, dia mungkin hanya membaca bagaimana perkembangan dari post dia n tertawa apabila post dia menjadi sebuah hot thread yg telah berhasil membuat ribut di grup tersebut.

Beberapa waktu lalu, saya sendiri pernah mendapati provokator macam ini di salah 1 grup yg saya join. n iseng2, coba saya pancing2, untuk mengetahui niatnya post begitu.

Setelah berdebat dengan alot n cukup seru, n dia selalu berusaha berkelit, akhirnya dia mengakui, bahwa tujuan dia adalah untuk mencari ribut n dimana akhirnya, nanti dia merasa senang apabila ada keributan dalam grup itu. Begitu niatnya terbongkar, saya langsung berhenti berdebat, sy post sebuah status baru yg menunjukkan niat tidak baik orang tersebut n sy block orang tersebut, sehingga masing-masing kita tidak akan bisa melihat post masing-masing.

Nah, sebenarnya apabila di dalam grup kita ada orang2 tipe provokator tersebut, solusinya sederhana, unfriend / block / kick dari pertemanan kita. Selesai.

Tidak perlu kita berdebat panjang lebar n meladeni post tersebut.

Semakin kita ladeni, dia semakin senang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline