Generasi Z, yang tumbuh di era digital, sangat akrab dengan media sosial dan teknologi. Namun,
di balik kemudahan akses informasi dan konektivitas, terdapat sisi gelap yang mengancam
kesehatan mental mereka. Dua fenomena utama yang perlu kita perhatikan adalah Fear of
Missing Out (FOMO) dan self-diagnosis.
FOMO, atau rasa takut ketinggalan sesuatu yang menyenangkan atau penting, semakin mengakar
pada generasi Z. Konstannya paparan kehidupan sempurna orang lain di media sosial
menciptakan tekanan untuk selalu terlibat dalam setiap aktivitas dan tren terbaru. Akibatnya,
muncul kecemasan, perasaan tidak cukup baik, dan kesulitan menikmati momen saat ini.
Di sisi lain, maraknya informasi mengenai kesehatan mental di internet mendorong banyak
generasi Z untuk melakukan self-diagnosis. Mereka mencari gejala-gejala yang mereka alami
dan mencoba mencocokkannya dengan berbagai gangguan mental yang ada. Meskipun niat
untuk memahami diri sendiri adalah positif, namun self-diagnosis yang tidak akurat dapat
menimbulkan kecemasan yang berlebihan, bahkan memicu munculnya gejala baru.
Kombinasi antara FOMO dan self-diagnosis menjadi seperti bom waktu yang mengancam
kesehatan mental generasi Z.Kecemasan yang terus-menerus dan kesalahpahaman mengenai
kondisi mental dapat memicu berbagai masalah kesehatan mental yang lebih serius, seperti
depresi dan kecemasan yang berkepanjangan.
pihak:
- Pendidikan: Meningkatkan kesadaran generasi Z mengenai kesehatan mental yang baik,
pentingnya menjaga keseimbangan antara dunia online dan offline, serta bahaya self-diagnosis.
Orang Tua dan Guru: Memberikan dukungan emosional dan membantu anak-anak serta siswa
untuk mengembangkan keterampilan mengatasi stres dan membangun harga diri yang sehat.
Profesional Kesehatan Mental: Meningkatkan aksesibilitas layanan kesehatan mental yang
berkualitas dan terjangkau bagi generasi Z.Platform Media Sosial: Mengambil langkah-langkah untuk menciptakan lingkungan online
yang lebih sehat, misalnya dengan mengurangi konten yang memicu kecemasan dan
mempromosikan konten yang positif.
FOMO dan self-diagnosis adalah tantangan nyata yang dihadapi generasi Z. Kita perlu
bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang lebih mendukung kesehatan mental
mereka. Dengan memberikan pendidikan yang tepat, dukungan yang kuat, dan akses yang
lebih mudah ke layanan kesehatan mental, kita dapat membantu generasi Z tumbuh menjadi
individu yang sehat dan bahagia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H