Lihat ke Halaman Asli

Agus Salim

Mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat Fakultas Kedokteran Program Studi Kesehatan Masyarakat

Mahasiswa ULM Budidayakan Maggot bersama Ibu Rumah Tangga di Desa Lok Baintan Luar

Diperbarui: 11 Juli 2024   20:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Tim (Dokpri)

Sebuah gebrakan luar biasa telah dilakukan oleh Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM-PM) dari Universitas Lambung Mangkurat dengan menggelar program pelatihan budidaya maggot di Desa Lok Baintan Luar, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Program ini tidak hanya menginspirasi tetapi juga berhasil meningkatkan keterampilan dan pendapatan ibu rumah tangga di desa tersebut. Tim PKM-PM ini diketuai oleh Nazmina Fathiah (PSKM 2022)  dan Anggotanya Agus Salim (PSKM 2022), Putri Ayu Priyana (PSKM 2022) dan Muhammad Farhan (PSEP 2022) serta seorang volunteer dari tim PBL yaitu Najwa Femilia Andini (PSKM 2022).

Dimulai sejak tanggal 1 Mei hingga 30 Juni 2024, tim PKM-PM Universitas Lambung Mangkurat yang terdiri dari mahasiswa dan dosen yang berdedikasi, berhasil merekrut dan melatih 10 ibu rumah tangga sebagai kader dalam budidaya maggot. Pelatihan ini mendapatkan dukungan penuh dari Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) dengan pendanaan sebesar Rp. 6.750.000, serta tambahan dana bantuan sebesar Rp. 2.000.000 dari Universitas Lambung Mangkurat.

Pelatihan budidaya maggot yang digelar di Desa Lok Baintan Luar ini dirancang secara matang untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai teknik-teknik budidaya, pemanfaatan limbah organik, serta potensi ekonomi dari maggot. Melalui metode pelatihan yang interaktif dan praktis, para ibu rumah tangga diajarkan cara mengelola budidaya maggot mulai dari tahap persiapan, pemeliharaan, hingga pemanenan.

Dokumentasi Tim (Dokpri)

"Kami sangat bangga dengan hasil pelatihan ini. Para ibu rumah tangga di Desa Lok Baintan Luar kini memiliki keterampilan baru yang mampu meningkatkan pendapatan mereka secara signifikan," ujar Ketua Tim PKM-PM Universitas Lambung Mangkurat. "Dukungan dari Belmawa dan Universitas Lambung Mangkurat sangat berarti bagi keberhasilan program ini."

Program pelatihan ini tidak hanya berfokus pada aspek teknis budidaya maggot, tetapi juga memberikan pembekalan mengenai manajemen usaha dan pemasaran produk. Dengan demikian, para ibu rumah tangga tidak hanya mampu memproduksi maggot dengan baik tetapi juga dapat mengelola dan memasarkan hasil produksi mereka secara efektif.

"Pelatihan ini benar-benar mengubah hidup kami. Kami tidak hanya belajar tentang budidaya maggot tetapi juga mendapatkan keterampilan bisnis yang sangat berguna. Terima kasih kepada Universitas Lambung Mangkurat dan semua pihak yang terlibat," ungkap salah satu ibu rumah tangga peserta pelatihan.

Dokumentasi Kegiatan (Dokpri)

Dengan keterampilan yang diperoleh dari pelatihan ini, para ibu rumah tangga di Desa Lok Baintan Luar kini mampu mengembangkan usaha budidaya maggot secara mandiri. Dampak jangka panjang dari program ini diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

Pelatihan budidaya maggot oleh Tim PKM-PM Universitas Lambung Mangkurat ini membuktikan bahwa dengan pendidikan dan pelatihan yang tepat, masyarakat pedesaan dapat diberdayakan untuk mencapai kemandirian ekonomi. Semoga keberhasilan ini menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk mengadopsi program serupa dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Dokumentasi Tim (Dokpri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline