Lihat ke Halaman Asli

Menjaga Kesehatan Mental dan Mencintai Diri Sendiri

Diperbarui: 15 Desember 2020   10:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Generasi masa kini rentan sekali terkena stress mulai dari tekanan dalam belajar maupun persaingan dalam dunia kerja yang semakin ketat. Meskipun begitu, tidak semua orang bisa menanggulangi stressnya dengan baik. 

Banyak yang justru lari dari kenyataan yang musti dihadapi tanpa mencoba untuk melakukan penerimaan terlebih dahulu terhadap diri sendiri dan hal berat yang terlanjur dialami. Kesehatan mental bukanlah hal sepele yang bisa selamanya kita indahkan. Dampak dari bagaimana kita memproses masalah terjadi serta seberapa dalam kejadian buruk yang datang menimpa melukai hati akan memberikan efek yang luar biasa terhadap cara kita menjalani kehidupan sehari-hari. Pikiran yang terganggu akan memperkeruh suasana hati dan menyurutkan semangat kita dalam menjalani kehidupan dikemudian hari.

Memendam perasaan maupun menahan beban sendirian juga tidak baik untuk dilakukan. Selalu ada orang lain yang bisa membantu meringankan beban maupun masalah hidup yang sedang kita hadapi. Hal yang paling ingin didapatkan oleh orang yang sedang mengalami depresi adalah teman. 

Mereka hanya ingin ditemani dan didengarkan agar tidak merasa kesepian. Tidak perlu memberikan bantuan yang besar, hanya cukup dengan berada disisinya dan mendengarkan keluh kesah yang sedang dia hadapi akhir-akhir ini. Hal itu sudah cukup banyak mengurangi beban berat yang selama ini dia tanggung sendiri.

Lantas dengan bagaimana kita membentengi diri sendiri? Semua berawal dari bagaimana kita menerima, mengetahui, kemudian mencintai pribadi kita sendiri. Terkadang apabila ego kita bertabrakan dengan ekspetasi, kita akan merasa rendah diri dan hati kita akan terlukai. 

Perasaan negatif dengan mengerdilkan diri sendiri tersebut akan membuat kita membanding-bandingkan capaian prestasi antara diri kita dengan orang lain. Hal ini tidak akan menyelesaikan masalah namun akan justru memperkeruh keadaan. Sebab apabila kepercayaan diri hilang kita tidak akan bisa memiliki kemauan dan semangat untuk meraih cita-cita dan tujuan. 

Oleh karena itu, penerimaan sepenuhnya terhadap diri sendiri sangat penting untuk dilakukan. Setiap insan adalah ciptaan Tuhan yang berharga dengan keistimewaan dan kelebihannya masing-masing. Kekurangan yang kita miliki tidak seharusnya membuat kita merasa sedih ataupun kecewa. Kekurangan tersebut justru menjadikan diri kita unik dan pembeda dengan lainnya. Tidak ada manusia yang terlahir sempurna, oleh karena itu ketidaksempurnaanlah yang pada akhirnya akan membuat kita lebih kuat dari sebelumnya. Sebab dengan hal itu kita akan belajar dari kegagalan, dan menerima diri kita apa adanya.

Hal selanjutnya yang dapat kita lakukan adalah dengan mencari dan berada di lingkungan yang baik. Tidak dapat dipungkiri, lingkungan pertemanan memberikan dampak pada kebiasaan yang akan sering kita lakukan sehari-hari. 

Mencari teman yang baik, menyaring pertemanan dengan selektif, serta tidak mudah terpengaruh oleh perkataan buruk dari orang lain yang memojokkan akan membuat kesehatan mental kita terjaga dengan baik. Selain itu dengan menjaga pola hidup yang sehat, dan rajin mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa juga akan membantu menjauhkan kita dari kesedihan dan keraguan dalam mengatasi masalah yang tidak pernah luput dari kehidupan setiap insan manusia.

Pada akhirnya kita adalah apa yang kita pikirkan, sebab pikiran yang kita tanam akan membuahkan hasil kelopak bunga-bunga perasaan yang berdampak pada segala tindakan yang akan kita lakukan sesudahnya. Sebelum berlaku baik terhadap orang lain, kita juga harus baik terhadap diri kita sendiri. 

Dengan begitu segala hal baik yang kita lakukan kepada orang lain akan terasa jauh lebih bermakna dan tulus dari hati yang paling dalam. Tetap bersemangat dalam menjalani hari, dan milikilah keyakinan bahwa setiap badai yang singgah didalam hidup hanyalah sementara dan tidak akan berlangsung selamanya. Setiap manusia terlahir bagai selembar kertas putih. Pilihan serta keadaan melukisnya dengan berbagai corak dan warna. Semoga seberapa sulit dan beratnya masalah yang mencoba untuk merenggut kebahagiaan dalam diri kita, tidak akan mampu mengalahkan seberapa positif dan bersinarnya warna kebahagiaan didalam hati.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline