Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) atau biasa dikenal sebagai Analis Kesehatan merupakan suatu profesi yang memiliki peran penting dalam memberikan informasi mengenai pengambilan keputusan klinis pasien. Profesi ini berfokus pada analisis serta diagnosis melalui pengujian Laboratorium. Menjadi seorang ATLM tidak hanya bekerja di sebuah Laboratorium khusus saja, namun seorang ATLM juga dapat bekerja di rumah sakit, puskesmas, ataupun di bidang industri.
Pada ruang lingkup pelayanan kesehatan, ATLM tentunya memiliki peran yang krusial dalam pengambilan sampel untuk dilakukan pengujian laboratorium. Sampel tersebut dapat berupa sampel darah, urine, atau yang lainnya. Adanya pengambilan sampel mengharuskan seorang ATLM memiliki kemampuan dalam berkomunikasi yang efektif dengan pasien serta kemampuan dalam membangun hubungan yang nyaman dan terbuka agar menciptakan rasa percaya dari pasien untuk sebuah pendekatan holistik. Kemampuan ini diharuskan untuk dimiliki oleh seorang ATLM karena pada dasarnya pasien itu memiliki beragam reaksi saat terjadi pengambilan sampel seperti takut terhadap jarum suntik, rasa sakit, hingga perihal kekhawatiran terhadap hasil tes yang akan diperoleh.
Komunikasi ini tidak hanya melibatkan kemampuan berbicara saja, penggunaan bahasa tubuh hingga sebuah empati adalah kunci dalam membangun rasa nyaman dan kepercayaan pasien. Tidak hanya untuk kenyamanan pasien saja, sebuah komunikasi yang baik dapat memastikan kualitas dalam proses pengambilan sampel yang optimal.
Tidak hanya dalam berkomunikasi, di dunia ATLM juga terkenal dengan istilah "seorang ATLM haram menyebutkan nama pasien". Berdasarkan hasil pengamatan penulis, istilah itu tidak asal bunyi begitu saja, namun hal tersebut erat kaitannya dengan proses pengambilan sebuah sampel. Pada pengambilan sebuah sampel, seorang ATLM memiliki kewajiban dalam cross check data. Dimana, hal itu dilakukan agar tidak terjadi suatu kesalahan dalam mengonfirmasi sebuah biodata dengan sampel pasien.
Walaupun telah mendapatkan rekamedis pasien, hal pertama yang harus dilakukan seorang ATLM sebelum pengambilan sampel adalah wajib menanyakan terlebih dahulu nama pasien kepada pasiennya langsung atau jika kondisi pasien tidak memungkinkan dapat menanyakan kepada keluarga atau kerabat yang sedang menjaganya. Hal itu dilakukan karena banyaknya kasus perihal adanya suatu sampel yang tertukar. Oleh karena itu, seorang ATLM diwajibkan akan cross check data. Apakah data pada rekamedis pasien dengan nama yang pasien sebutkan itu sesuai atau tidak.
Mengapa harus dari mulut pasien langsung? Mengapa tidak ATLM nya saja yang mengonfirmasi ulang nama pasien tersebut?
Pertanyaan tersebut tentunya pasti yang akan banyak dipertanyakan. ATLM tidak menyebutkan nama pasien untuk mengonfirmasi ulang data dikarenakan pada umumnya seorang pasien yang sedang sakit biasanya tidak memiliki kesadaran penuh untuk berpikir.
Sebagai contoh, seorang ATLM akan mengambil sampel pasien bernama "B". Pada saat menghampiri pasien ternyata pasien tersebut bernama "A". ATLM tersebut berniat untuk mengonfirmasi ulang data dengan langsung menyebutkan nama pasien "B" padahal itu pasien bernama "A". Namun, pasien "A" tersebut tidak memiliki kesadaran penuh untuk berpikir karena kondisi kesehatannya, maka pasien "A" itu langsung meng-iyakan dengan begitu saja bahwa nama ia adalah "B". Setelah itu, maka akan terjadi sebuah kesalahan dalam kekeliruan menginput data dengan sampel yang dihasilkan. Dari peristiwa tersebut akan terjadilah suatu pengulangan dari awal untuk pengambilan sampel. Tidak hanya buang-buang waktu dan bahan, hal itu juga membuat kenyamanan pasien terganggu karena pengambilan sampel merupakan yang selalu pasien hindari.
Oleh karena itu, tidak hanya dalam kemampuan berkomunikasi dengan pasien. Seorang ATLM juga diwajibkan memiliki kemampuan ketelitian yang sangat tinggi sebagai landasan sebuah profesionalisme mereka untuk menjamin kualitas pelayanan kesehatan serta kepercayaan pasien kepada seorang ATLM.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H