Lihat ke Halaman Asli

Keterkaitan antara Psikologi dan Ilmu Pendidikan Islam dalam Mendidik Anak

Diperbarui: 7 Desember 2021   15:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan anak selalu menjadi topik pembicaraan para ahli pendidikan dan filsuf untuk dikaji lebih mendalam. Hal itu dikarenakan pendidikan di Indonesia secara kuantitatif menunjukkan perkembangan yang dinamis, namun dari segi kualitas, pendidikan di Indonesia masih dipertanyakan. Kondisi ini disebabkan karena permasalahan pendidikan di Indonesia masih ada yang belum terpecahkan. Salah satu permasalahan yang dihadapi dalam dunia pendidikan anak yaitu kekerasan pada anak. Padahal, para ahli telah menyimpulkan bahwa anak adalah sebuah amanah yang sudah seharusnya dijaga, dirawat serta dipenuhi haknya agar mendapatkan pendidikan yang layak.

Berdasarkan penuturan diatas maka ilmu pendidikan islam dapat melihat secara objektif tentang kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan anak yang perlu disediakan oleh pendidik. Dikarenakan pendidikan anak di Negara-negara Barat tidak semuanya cocok untuk kita terapkan karena budaya kita yang mayoritas muslim, maka perlu adanya penggabungan antara pemikiran pendidikan anak di dunia Barat yang cenderung bersifat psikologis-akademis dan pendidikan pemikiran Islam yang cenderung bersifat filosofis-religius. Dengan demikian pendidikan yang diterapkan akan saling melengkapi.

Psikologi dan pendidikan islam memiliki perannya masing-masing dalam dunia pendidikan baik dalam belajar ataupun pembelajaran. Orang tua sangat membutuhkan pengetahuan tentang psikologi untuk memahami karakteristik, kognitif, afektif, dan psikomotoriknya. Sedangkan dalam perspektif Islam, orang tua membutuhkan ilmu pendidikan Islam agar dapat mengarahkan anak sesuai dengan nilai-nilai keislaman.

Dalam perspektif psikologis dalam mendidik anak, pengaruh orang tua dalam mendidik anak mencakup empat dimensi, yaitu :
1.Pendidikan fisik-biologis atau salah satu upaya orang tua dalam pemahaman tentang pendidikan fisik.
2.Pendidikan psiko-edukatif atau upaya memfasilitasi dan mendirikan peserta didik dalam rangka tercapainya perkembangan yang utuh dan optimal.
3.Pendidikan ruhaniah-spiritual anak atau dimensi non-material jiwa manusia yang pada umumnya belum terasah.
4.Pendidikan sosia-kultural anak atau proses penanaman cara hidup bersama dengan orang/individu/kelompok yang berbeda. Penerapan teori sosio-kultural dalam pendidikan dapat terjadi pada tiga jenis, yaitu pendidikan informal (keluarga), pendidikan non formal, dan pendidikan formal.

Sedangkan metode pendidikan anak dalam pendidikan islam bersumber kepada Al-Quran dan Hadits dengan beberapa metode yang layak diterapkan pada pendidikan anak, yaitu :
1.Metode keteladanan (uswah)
2.Mendidik melalui pendidikan dan cerita
3.Metode reward and punishment (targhib dan tarhib)
4.Metode pembiasaan

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwasannya psikologi dan pendidikan Islam tidak dapat dipisahkan. Pendidikan anak dalam perspektif pendidikan Islam akan menghasilkan anak yang terbina seluruh potensinya baik kognitif, afektif, ataupun psikomotoriknya. Adapun pendidikan anak dalam perspektif psikologi adalah dengan menjembatani proses penyampaian ilmu pengetahuan agar lebih memperhatikan psikologi masing-masing individu anak atau peserta didik.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline