Lihat ke Halaman Asli

Aku Ingin Merasakan "Suasana" Ramadan

Diperbarui: 14 Mei 2019   14:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Hari pertama Ramdhan 1440 H atau 2019 jatuh bertepatan tanggal 6 Mei 2019, dimana sebagian besar umat islam Indonesia memulainya di tanggal itu, hari pertama terasa berbeda, maklum di hari pertama masih banyak yang belum beradaptasi dengan pola kebiasaan makannnya, yang mana bisanya bebas kapan saja, akhirnya harus di ganti ke pola makan di malam hari, maka otomatis di siang hari gak makan dan minum, apalagi yang doyan ngerokok dan ngopi,, pasti jadi beban pikiran,,,alias mumet, tapi mau gimana lagi, itulah kewajiban yang turun dari Allah SWT yang tertera di Al Quran, Al baqarah 183, jadi kita melakukannya secara fardhu. mutlak, kecuali yang uzur atau berhalangan, ada dispensasi.

Hari pertama, terlihat banyak toko toko, baik toko makanan, warung, warung kecil, toko sembako, kios kios makanan, pujasera, lapak lapak makanan, dsb, terlihat tutup, beneran tutup, alias enggak buka, wah.. bener bener suasana ramadhan ini,,, pikir saya

Sepanjang jalan, tak terlihat orang yang lalu lalang sambil merokok, atau minum kopi di pinggir jalan, yang biasanya suka ngobrol sambil menghisap rokok dan meminum kopi, tapi pada saat itu,,, wow,,, pada ngobrol tapi gak pegang rokok apalagi minum kopi,,, bener bener ramadhan bisa merubah perilaku manusia,, pikirku

Adapun tempat makan yang buka di siang hari, di hari pertama Ramadhan terlihat sangat sopan, etalase kacanya bahkan pintunya pun di tutup dengan kain putih, hingga tak terlihat isi dan sajian makanannya, tentu saja dari luar, tapi kalau kita masuk, ya terlihat jelas,, hehehe..bahkan ada satu gerai  kopi milik salah satu store terkemuka di Bandung yang dengan sengaja menutup semua toples toples bubuk kopinya, jadi gak keliatan sama sekali kalau dia jualan kopi,,,aku pun senang dan takjub di buatnya,, inilah suasana Ramadhan ..

Satu minggu ramadhan telah dilalui, suasana Ramdhan terlihat mulai sirna, di jalanan toko toko penjual makanan sudah mulai membuka diri, yang tadinya malu malu sambil menutup aurat, kini sudah lebih berani,,orang orang yang tadinya malu malu makan.minum, bahkan merokok di pinggir jalan, kini sudah terlihat berani menampakkan dirinya, warung warung makanan yang menjajakan makanan, yang tadinya tertutup, kini kain penutupnya sudah hilang, mungkin malu kali kalo ketutupan terus, disangka orang mungkin beneran tutup, jadinya kain nya mending di lepas aja, biar yang pengen makan pada datang. mungkin....

Satu minggu ramadhan dan satu minggu itu sudah banyak perubahan, sudah tak terlihat lagi rumah makan yang tertutup kain, sudah tak terlihat lagi kumpulan orang yang mengobrol tanpa rokok dan kopi, sudah tak terlihat lagi gerai kopi yang tertutup kain, begitu cepat suasana berganti, suasana ramadhan yang tadinya khusuk di awal, kembali menjadi normal di pertengahan ramadhan, sampai terpikir sama saya, apakah merekan puasanya hanya satu minggu saja? wah kalau itu beneran, ajaran Islam yang mana lagi itu ya?,, hahahaha...

Begitulah, ternyata sampai saat ini dan bahkan sampai detik ini, suasana ramdhan yang sebenar benarnya Ramdhan belum aku rasakan secara utuh, terutama di kota kota besar, yang mana masyarakatnya sangat majemuk, jadi slogan " Hormati lah Orang yang berpuasa" mungkin sudah gak laku lagi, bisa bisa kita harus mengganti slogan menjadi " Hormatilah juga orang yang tidak Berpuasa"....hehehehe

Bdg, Ramadhan hari ke 9




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline