Dr. Handry Satriago, itulah nama dan gelar yang telah beliau peroleh. Lahir di Pekanbaru, Riau, 13 Juni 1969 (umur 49 tahun) beliau adalah CEO dari GE Indonesia, bagian dari GE (General Electric) Company, salah satu perusahaan terbesar dan tertua di dunia.
Dr. Handry Satriago adalah pemimpin GE Indonesia pertama yang merupakan produk Indonesia asli, karna ia berasal dari keluarga perantau sederhana dari Minang.
Sebelum menjabat pada CEO GE Indonesia, ia pernah bekerja di beberapa perusahaan lokal sebagai Direktur Business Development. Setelah beberapa tahun bekerja di beberapa perusahaan lokal sebagai Direktur Business Development, Handry bergabung dengan GE pada tahun 1997 dan menjabat sebagai Manajer Business Development di GE International.
Pada tahun 1998, Handry pindah ke GE Lighting Indonesia dan bertugas sebagai General Manager Industrial Lighting and Systems. Di pertengahan tahun 2001, ia mengambil kesempatan untuk menjabat Regional Black Belt di GE Power Systems Asia Pacific serta menjabat sebagai Quality ACFC Leader untuk GE Power Systems Asia pada tahun 2004.
Sejak tahun 2005 sampai dengan 2010, ia memimpin bisnis Power Generation untuk GE Energy di Indonesia, Vietnam, Kamboja, dan Filipina. Kemudian pada bulan Juli 2011, Handry dipromosikan sebagai CEO GE Indonesia. (Sumber: wikipedia.org/Handry_Satriago)
Selain menjabat sebagai CEO GE, saat ini Handry Satriago juga tercatat sebagai anggota Dewan Penasehat di beberapa perguruan tinggi di Indonesia dan di Corporate University salah satu BUMN. Ia anggota aktif (selain sebagai salah seorang pendiri dan mantan Champion) dari GE Volunteer Indonesia Chapter, yang berulangkali meraih penghargaan dari dalam dan luar negeri atas kontribusinya terhadap kegiatan kemasyarakatan. Handry juga menjabat sebagai anggota Komite Indonesia di US-ASEAN Business Council.
Handry memiliki minat yang tinggi dalam mengedukasi masyarakat Indonesia dan kegiatan relawan. Handry adalah anggota Dewan Penasehat IPMI Business School dan Ketua GE Volunteer Indonesia Chapter (pemenang penghargaan GE Team Impact 2011 dan Gerald Phillippe). Handry juga menjabat sebagai Gubernur di America Chamber of Commerce (Amcham) Indonesia dan menjadi anggota Komite Indonesia di US-ASEAN Business Council.
Pada acara Leadership Camp National yang di adakan oleh Bank Indonesia pada 7-11 Desember 2018 di Bogor lalu dan di hadiri oleh seluruh perwakilan Generasi Baru Indonesia (GenBI) Se-Nusantara, beliau menyampaikan awal mula pengangkatan beliau menjadi CEO ketika ia diajak atasannya menaiki pesawat pribadi dengan rute penerbangan Vietnam-Indonesia, di dalam pesawat pribadi itulah atasan beliau menawarkan jabatan CEO kepada Handry Satriago, namun anehnya pemuda asal Pekanbaru itu malah meladeninya dengan gurauan, sebelum akhirnya ia menyetujui tawaran atasannya tersebut.
Beliau juga bercerita tentang pribadinya yang hampir tidak melanjutkan pendidikannya lantaran kelumpuhan yang ia alami sehingga kemana-mana ia harus menaiki kursi roda, pada saat ia ingin melanjutkan pendidikan S1 nya di IPB beliau hampir menyerah karna gedung tempat ia kuliah berada di lantai 2, bagaimana mungkin seorang yang kemana-mana menaiki kursi roda dapat menaiki tangga-tangga itu setiap hari. Ternyata dari situlah seorang Handry Satriago baru menyadari bahwa banyak orang yang peduli kepadanya, dengan bantuan teman-temannya ia bisa melewati rintangan tersebut.
Beliau juga menyampaikan bahwa sejatinya manusia itu tidak dapat hidup sendiri, pasti membutuhkan bantuan orang lain, kehadiran teman-teman kita akan membantu menyelesaikan masalah yang kita alami, oleh karena itu kita tidak harus malu dengan kekurangan yang kita miliki, ingatlah masih banyak yang peduli kepada kita selagi kita terbuka, dan sadarlah masih banyak diluar sana yang lebih kekurangan daripada kita, kita sebagai manusia harus selalu bersyukur dengan segala yang ada pada diri kita.
Banyak sekali pelajaran yang dapat kita ambil dari kisah seorang Handry Satriago, ternyata keterbatasan yang beliau alami tidak menjadi hambatan untuk sukses, ini terbukti dari jabatan yang telah beliau duduki saat ini. Menjadi seorang CEO tentunya tidaklah mudah apalagi dengan keterbatasan yang ia miliki, usaha dan kerja keras saja tidaklah cukup di butuhkan do'a serta bantuan dari orang lain, oleh karena itu kita sebagai manusia biasa tidak boleh sombong dan angkuh kepada sesama. Saya pribadi sangat bangga bisa bertemu dengan orang yang penuh inspirasi seperti beliau. Terimakasih pada Bank Indonesia yang telah mempertemukan saya dengan beliau melalui Leadership Camp National 7-11 Desember 2018 Bogor.