Lihat ke Halaman Asli

Alat Kelamin Terpotong Sendiri

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

ALAT KELAMIN TERPOTONG SENDIRI

(Oleh : Atina Salama)

Disebuah desa terdapat sepasang suami istri yang sangat rukun. Mereka hidup hanya berdua saja. Satu tahun kemudian mereka dikaruniai seorang buah hati yang berjenis kelamin laki-laki.

Hari demi hari mereka lalui, setelah empat tahun lamanya mereka berumahtangga. Pada suatu hari mereka mendapatkan kejadian yang mengejutkan bagi mereka. Hari itu adalah hari Jum’at tepatnya pukul 09.00 WIB, kejadian yang mengejutkan itu dating dari buah hati mereka. Pada saat itu, Ayah sedang memandikan anaknya, sedangkan ibunya sedang sibuk membereskan rumah. Ketika Ayah akan mengenakan pakaian pada anaknya, tiba-tiba Ayah terkejut melihat alat kelamin anaknya sudah seperti di khitan, yang padahal anaknya belum pernah dikhitan dab ketika mandipun masih seperti semula. Seperti anak-anak yang sudah dikhitan lainnya anaknyapun meringis kesakitan seperti habis dikhitan.

Akhirnya berita ini sampai ditelinga para tetangga, semua orang terkejut melihat kejadian itu. Tetanggapun datang saling berganti untuk melihat kejadian mengejutkan tersebut.

Setelah beberapa jam kemudian ternyata keadaan alat kelamin anak tersebut masih seperti semula, seperti anak yang habis dikhitan. Dia merasakan perih, alat kelaminnya sedikit bengkak dan memerah, layaknya anak kecil yang habis dikhitan.

Ada segelintir orang yang mengatakan bahwa itu perbuatan seseorang yang sedang menimba ilmu khitan, dan untuk menyempurnakan ilmunya tersebut dia mengkhitan anak kecil tanpa sepengetahuan siapapun. Tapi entah benar atau tidak hanya Allah yang tahu.

Sampai sekarang kondisinya masih seperti itu, keluarganya masih merasa kebingungan dan heran dengan kejadian ini. Semoga kejadian ini ada hikmah dibalik semuanya, dan itu pertanda baik untuk masa depan anaknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline