Lihat ke Halaman Asli

Salahuddin Idris

Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 1 Group Bima-3

Implementasi Pembelajaran pada Konteks Budaya Lokal Masyarakat Bima Sesuai dengan Pemikiran Ki Hajar Dewantara

Diperbarui: 25 Mei 2021   06:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemikiran Ki Hajar Dewantara. | JITET via Kompas

Oleh: SALAHUDDIN IDRIS
Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 1  CGP Group Bima-3

Ki Hadjar Dewantara (KHD) membedakan kata Pendidikan dan Pengajaran dalam memahami arti dan tujuan Pendidikan.  Menurut KHD, pengajaran (onderwijs) adalah bagian dari Pendidikan. Pengajaran merupakan proses Pendidikan dalam memberi ilmu kepada peserta didik agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat.

Jadi menurut KHD, “pendidikan dan pengajaran merupakan usaha persiapan dan persediaan untuk segala kepentingan hidup manusia, baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya dalam arti yang seluas-luasnya”.

Menurut Ki Hajar Dewantara tujuan pendidikan adalah “penguasaan diri” sebab di sinilah letak humanisasi pendidikan yang berfaedah untuk kecakapan hidup anak secara lahir dan batin. Sedangkan Pendidikan (opvoeding) memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat pendidikan yaitu memanusiawikan manusia.

Baca jugaAksi Nyata Filosofi Pemikiran Ki Hajar Dewantara

Penguasaan diri merupakan langkah yang harus dituju untuk tercapainya pendidikan yang mamanusiawikan manusia. setiap manusia mampu menguasai dirinya, mereka akan mampu juga menentukan sikapnya. Maka akan tumbuh sikap yang mandiri dan dewasa. Karakter inilah yang kita inginkan dari peserta didik kita.

Menurut Ki Hajar Dewantara terdapat koneksi dua hal yang tidak terpisahkan antara pendidikan dan kebudayaan. Untuk mencapai kebudayaan yang kita mimpikan dan peradaban bangsa yang kita cita-citakan, fondasi utama adalah pendidikan. 

Pendidikan adalah tempat bersemayam benih- benih kebudayaan. Inilah Keinginan yang kuat dari Ki Hajar Dewantara untuk generasi bangsa ini dan mengingatkan kita betapa pentingnya guru yang memiliki kelimpahan mentalitas, moralitas dan spiritualitas.

Kegiatan yang akan dilakukan agar proses pembelajaran yang mencerminkan pemikiran KHD dapat terwujud adalah menerapkan Merdeka belajar yang berorientasi pada siswa atau peserta didik melalui pendekatan pendidikan yang holistik.

The holistic education is the educate which developes all the students potential in harmony, comprises intellectual, emotional, physical, social, esthetic, and spiritual potential" ; pendidikan holistik adalah pendidikan untuk membangun tumbuh kembang peserta didik dengan mengembangkan seluruh potensi yang ada pada diri peserta didik secara seimbang,  meliputi intelektual, emosi, fisik, sosial, seni dan potensi spiritualnya seiring sejalan dalam sebuah harmoni.

Baca jugaSintesis Filosofi Pemikiran Ki Hajar Dewantara

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline