Lihat ke Halaman Asli

Elida Fitriasari

Menulis salah satu kegemaran

Tidak Ada Sesuatu yang Terjadi secara Kebetulan

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagian orang berpikir bahwa apa yang terjadi dalam kehidupannya adalah suatu kebetulan. Kebanyakan suatu yang keberuntungan.  Setelah saya evaluasi, dalam kehidupan saya sendiri pun demikian. Salah satu contoh, sekitar akhir november 2009 salah seorang dokter menyarankan saya dan keluarga saya untuk operasi tentunya berdasarkan hasil penunjang sehingga diagnosa tersebut tegak.  Bukan operasi yang bersifat "cito" (segera) tetapi menilik keadaan saya yang baru lulus dan masih dalam pencarian kerja serta keluarga yang sederhana, kami pun memutuskan untuk menunda operasi.  Selain itu, dengan fasilitas pelayanan yang belum memenuhi, maka saya mesti dirujuk ke rumah sakit dengan fasilitas yang lebih lengkap di Semarang dengan jarak tempuh dengan transportasi darat sekitar 3-4 jam dari kota asal.  Nah,disinilah keajaiban terjadi.  Akhir Desember di tahun yang sama, saya diterima bekerja di kota tersebut.  Kalau saya beranggapan, ini campur tangan Tuhan.  Mungkin sebagian orang beranggapan 'Oh, ini kebetulan aja'.

Tiga tahun saya bertahan dalam kondisi tanpa operasi.  Tentunya sambil mempelajari apa saja pemicu timbulnya 'serangan' dan mengelola diri saya sendiri untuk mencegah timbulnya 'serangan'.  Seiring dengan waktu, aktifitas yang padat maka tak bisa tidak mesti menempuh jalur operasi untuk kehidupan yang lebih baik. Berangkatlah niat itu pada desember 20112.  Was-was memang karena baru pertama kali, namun kukuatkan untuk berpikir :

aku masih dibutuhkan orang-orang di sekitarku. Tak ada salahnya jika aku memberikan manfaat bagi orang lain.


Setahun berselang, tepat pada bulan yang sama surat keputusan pimpinan turun untuk ditugaskan pada unit yang baru.  Unit dimana aku memulai sesuatu yang baru dengan niat untuk kehidupan yang lebih baik.  Setahun yang lalu aku dilayani dan saat ini aku adalah bagian dari mereka. Semoga dapat memberikan dedikasi dan bermanfaat serta barokah.

Dari kehidupan inilah kita belajar,berproses menjadi lebih baik.  Tentunya bersyukur apa yang telah Tuhan berikan pada kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline