Lihat ke Halaman Asli

Saktya Alief Al Azhar

Human Resources

Surat untuk Calon Gubernur Dema yang Baru

Diperbarui: 25 Februari 2016   17:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Assalamualaikum Wr. Wb.

Dear calon gubernur DEMA...

Selamat pagi wahai calon gubernur DEMA ku yang baru. Bagaimana kabarmu? Sehatkah dirimu yang (akan) menjadi sosok pemimpin baru di organisasi intra fakultasku? Sudahkah kau memilih pejabat-pejabat yang setia, berbakti, dan meluangkan waktunya untuk membantumu?  

Wahai calon gubernur DEMA ku yang masih semangat dan hangat. Keadaan kali ini tak sesehat tahun-tahun yang lalu, tak semudah menjalankan periode yang lalu, dan tak semulus jalan para pengurus yang lalu. Tak sabar diriku melihatmu memimpin dan menikmati masa-masa kepemimpinanmu, wahai calon gubernurku yang baru. Ingatlah bahwa DEMA bukan ajang pencarian pamor dan pengenalan dirimu, bukan pula ajang untuk tempatmu memamerkan segala keahlianmu, dan bukan juga ladang permainan politikmu bersama bendera-benderamu.

Selamat pagi sekali lagi untuk calon gubernurku yang baru. Menikmati masa-masa suksesnya DEMA seperti tahun-tahun yang lalu bukanlah hal mudah yang dapat kau ciptakan di tahun ini bersama para medioker organisasi yang belum tentu mengerti problematika dalam menjalankan roda kepengurusan DEMA. Bukan juga dalam kepengurusanmu kau harus memasukkan orang-orang yang ahli dalam organisasi seperti orang di benderamu. Kau pasti tahu yang terbaik dalam menjalankan roda kepengurusanmu (mungkin).

Mentari pagi telah tinggi menyingsing, namun ucapan selamat pagi ku kepada calon gubernur DEMA ku yang baru tak akan luntur dan berhenti di sini saja. Ku tahu banyak tentang kelebihanmu, kau pintar, cerdas dalam memilih hukum, leadershipmu bagus, pendirianmu juga telah diakui, dan kau juga ahli dalam mengungkap sejarah. Namun tahukah kau, kalau semua itu tak menjamin dirimu menjadi gubernur yang lebih baik dari tahun-tahun yang lalu. Menjadi orang yang dipercaya untuk menjalankan roda kepengurusan selanjutnya. Memahami rakyat-rakyatmu yang bukan satu bendera denganmu. Dan memukul rata kebutuhan mereka tanpa memandang bendera.

Secercah harapanku pagi ini terletak padamu, wahai calon gubernur DEMA ku yang baru. Surat ini hanyalah kata-kata saran dan peringatanku semata yang sejenak memikirkan keadaan organisasi intra fakultas hari ini, terutama DEMA yang pernah menjadi rumahku selama (kurang lebih) 4 bulan. Kata-kataku (mungkin) banyak yang salah bagimu dan tak sesuai ku katakan dalam surat ini. Ini hanyalah semata-mata karena kepedulianku pada (mantan) rumahku yang banyak memberikan pengalaman dalam riwayat keorganisasianku. Terimakasih banyak telah mendengarkanku calon gubernur DEMA ku yang baru, semoga tahunmu rumah itu memiliki kemajuan yang dicapai daripada tahun-tahun yang telah lalu, tahun-tahun kejayaan yang lama tak kembali dalam pelukan rumah itu.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

 

Dibuat oleh (mantan) penghuni rumah itu

Si TOKEN




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline