Lihat ke Halaman Asli

Saktya Alief Al Azhar

Human Resources

Ketika Guru Menjadi Satu-satunya Penyelamat Negeri

Diperbarui: 14 Februari 2016   19:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Negara Indonesia merupakan satu-satunya negara dengan berjuta pulau yang berjajar rapi membuat keindahan Indonesia semakin terkemuka di jagad raya. Indonesia dikenal oleh seluruh antero bumi ini, menjadi sebuah negara yang sumber daya alamnya tidak dapat ditandingi oleh negara manapun. Banyak sekali dewasa ini, para investor Internasional berbondong-bondong memasuki dan menduduki negeri ini sebagai tempat menggalih uang dan penghasilan karena sumber daya alam negeri ini. Contoh riilnya terdapat di pulau Papua, P.T Freeport yang merupakan tambang emas terbesar di Indonesia telah dikuasai oleh investor-investor dari Amerika. Kemudian, bisakah kita berbangga akan kekayaan sumber daya alam negeri ini sekarang?

Selain sumber daya alamnya yang melimpah ruah, keindahan alam Indonesia tidak pula kita singkirkan begitu saja. Dengan adanya keindahan alam yang memukau, Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki destinasi alam yang sungguh hebat dan banyak menarik wisatawan-wisatawan mancanegara. Misalnya saja, pulau Bali dan Lombok yang terkenal akan pantai-pantainya yang sungguh indah dan berpasir putih. Ada juga pulau Kalimantan yang terkenal dengan hutan-hutannya dan keaneka ragaman sukunya. Dan ada juga pulau Komodo dengan habitat satwa langka komodo satu-satunya di dunia. Lalu, apakah sekarang kita harus membanggakan negeri ini dengan keindahan alamnya?

Membuka mata melihat banyak sekali keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh Republik Indonesia dibandingkan dengan Negara-negara lainnya di muka bumi ini, salah satunya adalah keunggulan Negara Indonesia yang merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.504 pulau (termasuk di dalamnya 9.634 pulau yang belum diberi nama dan 6.000 pulau yang tidak berpenghuni).

Indonesia pula memiliki 3 dari 6 pulau terbesar di dunia, yaitu Kalimantan (terbesar ketiga di dunia dengan luas 539.460 km²), Sumatera (dengan luas 473.606 km²), dan Papua (421.981 km²). Kemudian, Negara ini juga terkenal sebagai Negara maritim terbesar di dunia dengan perairan seluas 93.000 km² dan panjang pantai sekitar 81.000 km² atau hampir 25% panjang pantai di dunia.

Ternyata jika kita kembali melihat keunggulan Indonesia dengan keluasan daerahnya, sesungguhnya Negara ini berpotensi sebagai Negara dengan penduduk terkaya di dunia, menjadikan penduduknya semua memiliki pekerjaan dan tidak ada yang menganggur satu pun. Namun, mengapa penduduk Indonesia masih banyak sekali yang menjadi pengemis/peminta-minta yang selalu mengadahkan tangannya berharap ada yang mengasihi, masih banyak yang menganggur padahal daerah kita sangatlah subur, dan masih banyak yang mencuri dan korupsi padahal Negara lain iri melihat Negara ini. Betapa ironi sekali Negeri ku ini, miris sekali driku melihatnya. Ku tanya lagi pada kalian, apakah kita sudah bisa berbangga diri melihat luasnya tanah ibu pertiwi?

Indonesia juga masuk dalam lingkaran 15 besar dunia dalam kategori pengakses internet terbanyak. Di Asia sendiri, Indonesia masuk urutan 5 besar. Pengakses internet terbanyak di dunia, pertama adalah China (298 juta), kemudia Amerika Serikat (228 juta) dan disusul Jepang (94 juta). Pengaksesan internet yang semakin mudah dan didukung oleh kemajuan teknologi dunia yang tak henti-hentinya semakin canggih, membuat penduduk Indonesia dengan mudah mendapatkan mengakses informasi dari dalam dan mancanegara dan tentunya kemudahan dalam mengerjakan suatu pekerjaan sehari-hari.

Namun, dewasa ini di Indonesia banyak sekali rakyatnya menyalah gunakan kemudahan akses internet tersebut. Kemudahan internet yang biasa dipakai dalam hal positif diselewengkan kedalam perbuatan negatif. Contoh yang masih hangat-hangatnya, sekarang ini banyak anak-anak SMP ataupun SMA yang membuat dan menonton video porno  baik itu disengaja maupun tidak. Padahal dengan membuat maupun menonton video porno, secara tidak sadar kita telah masuk dalam lubang kemaksiatan dan kebodohan serta menurunkan derajat kita sebagai seorang manusia. Dengan adanya kemudahan akses internet ini, apakah kita harus berbangga diri menjadi Negara yang modern di mata dunia?

Lalu, bagaimana Negara ini bisa maju dan makmur jika melihat tidak ada lagi keunggulan yang bisa kita angkat demi marbat bangsa dan negara? Mungkin Indonesia sudah tak sanggup lagi hidup maju melebihi negara-negara lain di seluruh dunia ini? Ataukah Indonesia telah kehilangan moral dan karakternya sebagai salah satu negara terbesar di dunia? Mungkin saja semua pertanyaan itu benar jawabannya.

Ketika masa kegelapan Indonesia telah datang. Masa dimana Indonesia mengalami banyak sekali penurunan, kehancuran, maupun ketidakmajuan dalam sektor apapun di mata dunia. Kembali ku ingatkan kalian semuanya dengan cerita dari negeri matahari terbit? Cerita ketika negeri tersebut hancur karena sebuah bom yang dijatuhkan pada masa Perang Dunia II?

Pernahkah anda mendengarnya? Sungguh miris sekali bukan? jika kita menjadi salah satu penduduk di negeri tersebut, pasti kita akan sulit bangkit, sulit sekali berdiri kembali menjadi negara yang maju, makmur, dan sejahtera. Perkiraan itu semuanya ditepis sekarang. Perkiraan yang memprediksikan negeri tersebut tidaklah lagi jaya, maju, makmur, dan sejahtera. Kenyataannya sekarang terbalik 180º ternyata. Negeri tersebut bangkit berdiri kembali menjadi negeri yang makmur, maju, jaya, dan sejahtera. Mengapa? Apa pembangunan sektor industrinya yang kuat? Atau dari sektor pembangunan teknologinya yang maju?

Ataukah dari semangat penduduk-penduduknya yang pintar dan cerdas? Jawabannya bukan dari itu semua. Penyelamat negeri mereka ada pada diri seorang guru. Perdana Menteri mereka tidak mencari sisa-sisa dari sektor industri, teknologi, maupun yang lainnya. Namun, satu yang dicari oleh pemimpin mereka, yaitu seorang guru.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline