Lihat ke Halaman Asli

Pengaruh Konsumsi Alkohol terhadap Sirosis Hati

Diperbarui: 5 Juni 2022   17:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengaruh Konsumsi Alkohol

Prevalensi Kasus ALD (Alcohol Liver Disease) berupa Sirosis Hati

Zaman modern sekarang masyarakat sudah tidak asing lagi dengan zat yang bernama alkohol, biasanya alkohol diolah dalam berbagai produk mulai dari pembersih lantai, pelarut cat, antiseptic, bahkan produk olahan minuman ataupun makanan. Dikarenakan sifat alkohol yang dapat menyebabkan kecanduan apabila dikonsumsi secara berlebihan. 

Terutama pada saat ini mulai muncul penyalahgunaan alkohol dalam bentuk produk-produk minuman keras (bir) secara ilegal. Hal inilah yang menjadi fokus utama mengenai masalah kesehatan terutama menyebabkan ALD (Alcohol Liver Disease) berupa penyakit sirosis hepar. Secara global, alkohol menduduki posisi ketujuh penyebab kematian dan kecacatan (DALYs), serta menyebabkan 2,8 juta kematian pada tahun 2016. 

Pada tahun itu, di antara orang dewasa yang berusia kurang dari 50 tahun, alkohol adalah penyebab utama kematian dan DALYs hilang, masing-masing bertanggung jawab atas 3,8% dan 12,2% kematian wanita dan pria. Alkohol terlibat dalam lebih dari 200 kondisi penyakit, termasuk kanker saluran pencernaan dan hati. 

Namun, sebagian besar beban global adalah karena penyakit hati terkait alkohol, terhitung 27% dari semua kematian akibat penyakit hati kronis, dan karsinoma hepatoseluler terkait alkohol, bersama-sama bertanggung jawab atas lebih dari setengah juta kematian setiap tahun.

Mekanisme Perubahan Kondisi Hepar (hati) Normal Menuju Kondisi Sirosis (Gambar 1.1)

Diagnosis Gejala Penyakit Sirosis Hati

Sebagian besar pasien dengan sirosis hati tidak memiliki gejala apapun. Namun, beberapa gejala akan muncul, seperti kelelahan, kehilangan nafsu makan, ketidaknyamanan kuadran kanan atas, dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan. 

Selain itu muncul gejala gangguan hati seperti penyakit kuning, perubahan warna kulit dan mata, hipertensi (termasuk asites dan edema perifer), dan ensefalopati hepatik (seperti kebingungan dan gangguan tidur). Bagi mereka yang memiliki tanda atau gejala klinis penyakit hati atau hasil tes fungsi hati yang harus segera ditindak lanjuti.

Cara Mengobati Penyakit Sirosis Hati 

Penghentian minum (pantang) merupakan bagian dari terapi yang efektif. Namun, transplantasi hati tetap menjadi strategi penyelamatan jiwa bagi pasien dengan penyakit hati alkoholik stadium akhir. Transplantasi hati yang dikembangkan pada tahun 1960 telah membawa harapan bagi penderita penyakit hepar stadium akhir. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline