Lihat ke Halaman Asli

Mengenal Rafflesia Arnoldi, Si

Diperbarui: 10 September 2024   21:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://asset-a.grid.id//crop/0x0:0x0/360x240/photo/2022/08/24/rafflesia-arnoldijpg-20220824104822.jpg?hl=id-ID

   Padma Raksasa atau Rafflesia Arnoldi merupakan tumbuhan parasit obligat (sejati) pada tanaman merambat yang terkenal karena memiliki bunga berukuran sangat besar, bahkan merupakan bunga terbesar di dunia. Tanaman ini banyak di temui di hutan hujan tropis yang ada di beberapa wilayah Indonesia terutama di Bengkulu. Rafflesia Arnoldi ini tidak memiliki akar, tidak berdaun, dan tidak bertangkai sehingga tanaman ini tidak bisa berfotosintesis dan hidup bergantung dengan tanaman lain (tanaman inang). Saat ini tanaman Rafflesia Arnoldi tercatat sebagai salah satu dari jenis flora yang terancam punah/tergolong langka. Tanaman  ini termasuk salah satu jenis flora unik Indonesia yang dinobatkan sebagai "Puspa Langka Nasional Indonesia", Status ini menandakan bahwa bunga Rafflesia merupakan spesies langka yang mewakili flora langka di Indonesia.

   Bunga Rafflesia pertama kali ditemukan oleh Dr. Joseph Arnold yang sedang mengikuti ekspedisi Thomas Stanford Raffles pada tahun 1818 di Sumatra. Ekspedisi ini merupakan permintaan dari Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Pieter Gerardus van Overstraten. Bunga ini hanya memiliki bunga yang berukuran sangat besar dengan diameter ketika sedang mekar bisa mencapai satu meter dengan berat sekitar sebelas kilogram. Terdapat juga lima daun mahkota yang mengelilingi bunga Rafflesia Arnoldi. Di dasar bunga tedapat benang sari atau putik, tergantung jenis kelamin bunga.

 shttps://www.kompas.com/global/image/2023/09/21/143700970/60-persen-spesies-bunga-bangkai-rafflesia-terancam-punah-kisah-sukses?page=1

   Bunga Rafflesia Arnoldi ini masa mekarnya tidak menentu, biasanya berbunga sepanjang tahun dan saat berbunga paling banyak adalah pada bulan-bulan basah. Masa mekar sampai layu dari bunga Rafflesia Arnoldi ini biasanya berlangsung lima hingga tujuh hari, kemudian setelah layu bunga ini akan membusuk dan biasanya akan di kerumuni lalat dan serangga lain. Saat mekar, bunga Rafflesia Arnoldi mengeluarkan bau yang tidak harum layaknya bunga lainnya. Bau busuk dari bunga ini akan menarik perhatian berbagai jenis serangga terutama lalat. Lalat ini akan hinggap dari satu bunga ke bunga lain untuk membawa serbuk sari ke kepala putik bunga lainnya. Jika bunga betina dapat diserbuki, maka akan menghasilkan buah yang berisi lebih dari 100 biji. Ini merupakan cara Rafflesia Arnoldi bertahan hidup. Bunga jantan dan bunga betina Rafflesia Arnoldi akan sulit dibedakan apabila dilihat secara langsung dari luar karena kedua-duanya berwarna merah kecoklat-coklatan dengan bintik-bintik putih.

 Rafflesia manillana, Rafflesia keithii, dan Raffflesia schadenbergiana

   Ada beberapa macam bunga Rafflesia seperti  Rafflesia manillana, Rafflesia keithii, Raffflesia schadenbergiana, dan lain-lain. Varietas bunga Raffllesia ini dibedakan berdasar tempat ditemukan dan habitat asli dari masing masing jenis bunga itu sendiri. Tetapi diperkirakan 60% spesies bunga Rafflesia menghadapi risiko kepunahan yag parah, hal ini dikarenakan menciutnya habitat mereka dan perkembangbiakannya yang suit karena dibutuhkan suasana dan tempat yang khusus agar puspa langka ini bisa berkembangbiak dengan baik.

   Di Indonesia sudah banyak terdapat kawasan-kawasan konservasi yang telah berhasil menumbuhkan jenis flora ini. Tempat-tempat tersebut antara lain Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Cibodas, Taman Nasional Gunung Leuser, dan Hutan Bengkulu. Dengan adanya Rafflesia Arnoldi yang dikembangbiakan di kawasan konservasi tersebut, tentunya dapat menarik minat wisatawan lokal maupun mancanegara untuk datang mengunjungi tempat tersebut. Dengan adanya kedatangan wisatawan, pastinya akan menambah devisa bagi negara dan tentu juga bisa meningkatkan perekonomian nasional . Selain itu, jika kawasan konservasi ini dikembangkan lagi di beberapa wilayah di Indonesia, tentunya juga akan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Jadi, selain dapat dikembangbiakan agar tetap lestari, Rafflesia Arnoldi ini ternyata juga memberi segudang manfaat yang berlimpah.

SUMBER :

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline