Mencerdaskan Anak Bangsa Melalui Literasi Rumah Intuisi Di Era Milenial
Berbicara tentang budaya membaca dan menulis, pada era milenial seperti ini terutama di Negara Indonesia sangat kurang di gemari. Daripada membaca atau menulis, anak-anak bangsa lebih memilih untuk bermain, nongkrong, bermain gadget serta lebih memilih menghabiskan uang dan waktu untuk liburan. Pasalnya, kebiasaan ini dilakukan oleh anak-anak bangsa bukan hanya tingkat Sekolah Dasar (SD) tetapi juga sampai pada tingkat Mahasiswa. Budaya membaca tidak dibiasakan oleh anak-anak bangsa, sehingga mereka tidak tertarik atau bahkan mengganggap bahwa budaya literasi atau membaca adalah hal yang biasa-biasa saja.
Budaya literasi berpenaruh di Indonesia, menurut surve UNESCO menyatakan bahwa bangsa Indonesia dalam literasi dunia berada pada urutan kedua dari bawah. Yan berarti hanya 0,001% dari 1000 orang di Indonesia Cuma 1 oran yang rajin membaca. Hal ini sunguh sangat memprihatinkan, oleh karena itu perlu adanya kesadaran bagi kita untuk memulai membudayakan literasi bagi anak bangsa. Hal ini bertujuan untuk mencerdaskan anak bangsa sebagai generasi penerus bangsa.
Dalam upaya mmbudayakan literasi bagi anak bangsa, masyarakat kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat ikut berpartisipasi dalam mencerdaskan anak bangsa melalui komunitas literasi peradaban. Komunitas literasi peradaban ini di beri nama dengan "Rumah Intuisi". Rumah intuisi ini didirikan oleh Safawi al-Jawy yang merupakan Ketua Founder utama Rumah Intuisi itu sendiri. Pada awalnya Rumah Intuisi ini berjalan hanya melalui media social pada tahun 2010. Kemudia berjalan secara offline di masyarakat sekitar pada tahun 2018 hingga sekarang ini. Selain itu, Komunitas Rumah intuisi ini memiliki beberapa pengurus dan relawan yang siap menjalankan program-proram lainnya.
Berbagai program kegiatan yang telah mereka lakukan. Tidak hanya membaca, Rumah Intuisi juga memiliki berbagai program kegiatan mulai dari membuka taman baca, games, mewarnai dan mendongeng untuk anak-anak di sekitar kecamatan Tanjung Pura. Hal ini dilakukan agar Rumah Intuisi memiliki daya tarik tersendiri bagi anak-anak. Jadi, anak-anak tidak merasa bosan hanya membaca tetapi mereka juga disediakan fasilitas bermain games, mewarnai dan mendonen secara gratis pastinya.
Biasanya, komunitas Rumah Intuisi ini buka pada hari Minggu bertempat di halaman Mesjid Azizi Tanjung Pura ba'da Ashar. Dan buka setiap hari di Sekret Komunitas Rumah Intuisi (rumah Ketua Founder Rumah Intuisi) Desa Pematang Tengah Tanjung pura, Kab. Langkat. Anak-anak bisa datang untuk membaca, bermain games, mewarnai bahkan mendengarkan doneng dari para relawan Rumah Intuisi tersbut.
Dengan adanya komunitas Rumah Intuisi ini, diharapkan agar menjadi motivasi bagi masyarakat sekitar tentang pentingnya literasi bagi anak bangsa. Dan menjadi daya tarik tersendiri bagi anak-anak untuk datang serta bersemangat dalam menjalankan setiap program yang ada. Di era milenial seperti sekarang ini, perlu adanya kesadaran bagi banyak orang tentang pentingnya literasi bagi anak bangsa serta ikut berpartisipasi dalam membangun budaya literasi dengan mengadakan kegiatan-kegiatan literasi seperti membaca, menulis, membuat perlombaan dan lain sebagainya yan bertujuan untuk mencerdaskan anak bangsa serta mengembangkan budaya literasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H