Seberapa penting pengaruh harga minyak terhadap arus perdagangan? Banyak pihak yang mengklaim bahwa puncaknya harga minyak berpotensi menutup perdagangan dengan meningkatkan biaya transportasi. Memang, harga minyak menentukan biaya bahan bakar kapal pertambangan, yang merupakan komponen biaya utama (variabel) dari sektor angkutan ini. Elastisitas perdagangan massal harga minyak secara pokok sehubungan dengan pasang surut biaya bahan bakar. Secara khusus, ketika biaya bahan bakar turun, elastisitas menjadi datar. Elastisitas ini dikaitkan dengan daya tawar yang lebih kuat dari kapal versus eksportir karena jarak menjadi kurang penting.
Fitur yang mencolok dari perkiraan elastisitas perdagangan sehubungan dengan biaya bahan bakar adalah asimetri yang nyata dengan biaya bahan bakar yang rendah dan tinggi. Memang, elastisitas menjadi lebih curam karena harga BBM naik. Biaya bahan bakar adalah biaya variabel utama kapal, biaya bahan bakar yang lebih tinggi secara alami menyebabkan biaya pengiriman yang lebih tinggi. Namun, biaya bahan bakar tidak hanya menjadi input bagi kapal, mereka juga menentukan posisi tawar relatif mereka.
Konflik antara Rusia dan Ukraina yang terus berlanjut hingga saat ini mengakibatkan harga minyak dunia terus naik. Efek utama dari kenaikan harga minyak dunia yaitu tingginya harga minyak di pasar dunia akan menyebabkan kenaikan tarif angkutan dan kenaikan biaya produksi dalam negeri, terutama untuk sektor industri, dan inflasi di sektor ekonomi menjadi meningkat. Hal ini tentu akan membuat perdagangan di dunia mengalami guncangan tarif besar-besaran.
Sebagian besar, negara juga merupakan importir bersih atau eksportir bersih komoditas curah. Hal ini juga tercermin dalam pengiriman harga, lebih mahal untuk menyewa kapal jika tujuannya adalah negara pengimpor bersih sebagai profitabilitas kapal rendah disana. Sehingga, negara harus memilih untuk menunggu kargo atau menanggung biaya bahan bakar pemberat di tempat lain. Karakteristik ini penting dalam menentukan pergerakan harga minyak ke pengiriman dan elastisitas perdagangan terhadap harga minyak. Hal inilah yang membuat hubungan antara harga minyak dan perdagangan di dunia menjadi terikat.
Pengiriman massal mencakup kapal induk besar yang sebagian besar bahan baku dan komoditas, seperti biji-bijian, baja, batu bara, bahan kimia, dan sebagainya. Industri ini tidak terkonsentrasi dengan sejumlah besar usaha kecil. Kapal-kapal ini sering disebut taksi laut, beroperasi seperti taksi. Pemilik kapal membuat kontrak dengan pemilik kargo untuk perjalanan tertentu, kapal diisi dengan mengirimkan muatan dari eksportir dan muatan ke tujuan yang disepakati.
Guncangan minyak di dunia menjadi pengukur elastisitas perdagangan. Bahwa elastisitas jarak perdagangan meningkat secara signifikan dengan harga minyak, sehingga biaya bahan secara tidak proporsional mempengaruhi perdagangan antara mitra dagang yang jauh. Perubahan harga minyak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kegiatan ekonomi.
Kenaikan harga minyak dunia juga berpengaruh terhadap APBN yaitu meningkatnya beban subsidi BBM dan subsidi listrik. Hal ini akan menyebabkan peningkatan defisit anggaran atau dalam perspektif yang lebih luas, meningkatkan kesinambungan fiskal. Dari sisi ekonomi, kenaikan harga Bahan bakar minyak jelas akan meningkatkan biaya produksi dan mendorong inflasi biaya, yang pada gilirannya akan berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi, menurunkan upah riil serta konsumsi dalam rumah tangga. Selain dampak terhadap hal diatas, meningkatnya harga minyak juga berefek pada sektor transportasi dan industri yang mengkonsumsi bahan bakar minyak non-subsidi. Sehingga, kenaikan harga BBM ini sangat memberikan pengaruh besar pada perdagangan dunia dan sektor lainnya.
